L/C yang Dikonfirmasi (Confirmed L/C)

Jika pada Field 49 dalam tubuh letter of credit (L/C) dinyatakan bahwa “Confirmation Instruction: CONFIRMED”, maka L/C tersebut Dikonfirmasi (Confirmed L/C). Maksudnya, pembayaran L/C yang semestinya dilakukan oleh bank penerbit L/C (issuing bank) diambil alih oleh bank lain yang statusnya menjadi mengikatkan dirinya untuk ikut menjamin pembayaran L/C tersebut.

Bank itu disebut Confirming Bank. Ia harus merupakan bank koresponden dari Issuing Bank dan selanjutnya berposisi sebagai pihak dalam L/C dan berkewajiban melakukan pembayaran atau akseptasi sepanjang dokumen yang diserahkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh L/C, sebagaimana kewajiban Issuing Bank.

By the way, dalam kondisi seperti apakah suatu L/C di-confirm? Umumnya, karena adanya rasa kurang percaya dari pihak eksportir dan banknya terhadap kapasitas membayar dari pihak importir dan banknya (issuing bank). Krisis moneter yang menyerang Indonesia di akhir dekade 1990-an merupakan periode suram di mana kredibilitas perbankan Indonesia berada di titik terendah. Saat itu, banyak sekali L/C yang diterbitkan dari Indonesia harus di-confirm.

Nah, pada L/C yang di-confirm, mekanisme yang sering digunakan adalah Clean Reimbursement, yaitu Confirming Bank langsung melakukan pembayaran kepada Beneficiary atas presentasi dokumen yang disyaratkan dalam L/C, sebelum dokumen diteruskan ke Issuing Bank.

Setelah itu, Confirming Bank melakukan reimbursement ke Issuing Bank melalui authenticated SWIFT message yang menginstruksikan Issuing Bank melakukan pembayaran kepada Confirming Bank dalam waktu yang telah ditentukan. Di sini, Issuing Bank harus melakukan pembayaran dimaksud meskipun dokumen belum diterimanya dari Confirming Bank.

Agar suatu L/C dapat di-confirm, maka harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

• Harus berdasarkan kuasa atau penunjukan dari Issuing Bank yang disyaratkan dalam L/C.
• Biaya konfirmasi L/C (confirming fee) atas beban issuing bank atau sesuai dengan syarat L/C. Besarnya mengacu pada tarif yang berlaku atau kesepakatan dengan Issuing Bank.
• L/C yang akan di-confirm memuat syarat dan ketentuan: (a) Diterbitkan oleh bank koresponden yang telah diberikan Credit Line; (b) Maksimum nilai L/C yang di-confirm harus mempertimbangkan ketersediaan Credit Line dari Issuing Bank; (c) Restricted kepada bank yang akan menjadi Confirming Bank; (d) Isi L/C tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku; (e) Tunduk pada UCPDC.

Sedangkan L/C yang tidak dapat di-confirm adalah L/C yang tidak tunduk pada UCPDC dan bertentangan dengan ketentuan OFAC (Office for Foreign Assets Control) berdasarkan SDN List (Specially Designated Nations List) yang ditetapkan oleh US Department of Treasury.

Menjadi Confirming Bank tak luput dari risiko. Risiko utama yang dihadapi Confirming Bank adalah bahwa dengan melakukan pembayaran kepada Beneficiary maka Confirming Bank tidak berhak menuntut pembayaran kepada Issuing Bank apabila terjadi penolakan pembayaran karena adanya discrepancy pada dokumen atau terjadi kegagalan pembayaran akibat adanya pembatasan tertentu oleh pemerintah.