Pemeriksaan Dokumen Ekspor Impor

Dokumen-dokumen dalam transaksi Trade (ekspor impor) memegang peranan yang sangat penting dalam rangkaian transaksi yang menggunakan letter of credit (L/C). Ini karena syarat pembayaran L/C adalah presentasi dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C. Jika dokumen mengandung penyimpangan dari syarat L/C, ada potensi menjadi tak terbayar (unpaid).

Apalagi, salah satu prinsip dasar L/C adalah “Bank hanya berurusan dengan dokumen”. Tidak berurusan dengan barang, jasa, atau pekerjaan yang terkait dengan dokumen-dokumen yang bersangkutan. Itulah mengapa dokumen dalam transaksi ini merupakan salah satu elemen vital.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai di mana posisi dan alur presentasi dokumen, silakan lihat di MekanismePerdagangan Menggunakan L/C.

Dokumen dibuat oleh beneficiary (eksportir) dan dipresentir kepada banknya. Kemudian dikirimkan ke issuing bank yang akan meneruskan kepada applicant (importir). Dalam praktiknya, standard pemeriksaan dokumen ekspor impor dilakukan dengan memilah dokumen berdasarkan jenisnya:

1. Dokumen Finansial

Terdiri dari Draft/ Wesel/ Bill of Exchange

2. Dokumen Komersial

Terdiri dari Commercial Invoice, Transport Document, Insurance Document

3. Dokumen Penunjang

Antara lain: Packing List, Weight List, Measurement List, Certificate, dll

Dalam memeriksa dokumen, issuing bank memiliki 5 hari kerja perbankan setelah dokumen tersebut diterima. Dalam batas waktu tersebut, issuing bank harus menginformasikan kepada nominated bank (banknya eksportir) apabila dokumen ditemukan penyimpangan dari persyaratan L/C. Jika tidak diinformasikan, maka dokumen dianggap clean.

Hasil pemeriksaan dokumen ada dua, yaitu:

1. Dokumen clean (comply with L/C terms), dokumen memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam L/C. dengan begitu, L/C HARUS dibayar. Jika jenis L/C sight (atas unjuk dokumen), maka langsung dibayar. Jika L/C usance (berjangka), maka dibayar sesuai dengan tanggal jatuh temponya.

2. Dokumen terdapat penyimpangan dari syarat L/C (discrepancy). Jika demikian, maka issuing bank memintakan akseptasi atau persetujuan untuk membayar kepada applicant dengan kondisi dokumen terdapat penyimpangan.

Demikian. Sharing lebih lanjut mengenai handling dokumen dan jenis-jenis dokumen akan saya sampaikan di lain kesempatan.