19 Mei 2010
37 comments

Panjang Umur Itu Enak?

Rabu, Mei 19, 2010
Panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia…” Lagu itu hampir selalu kita nyanyikan saat kita merayakan hari jadi kita. Setelah itu dilanjutkan dengan berdoa agar kita selalu diberi kesehatan, rezeki, dan –lagi- panjang umur.

Saat mendengar kabar seseorang meninggal di usia muda -katakanlah 40 tahun, 25 tahun, bahkan masih balita- hati kita trenyuh. Rasa sesal muncul, mengapa almarhum tidak diberi umur panjang.

Tampaknya, panjang umur menjadi idaman semua manusia. Dengan memperoleh kesempatan hidup yang lebih panjang rasanya membuat hidup ini lebih berarti. Saya yakin, setiap orang ingin dianugerahi umur panjang.

Tapi benarkah panjang umur adalah segalanya?

Ada sebuah wacana. Dua hari lalu, saya lihat di televisi tentang orang yang diyakini tertua di dunia hasil sensus penduduk yang sedang dilaksanakan pemerintah. Namanya Maemunah asal Pandeglang, Jawa Barat, yang berusia 143 tahun. Kalau benar dia berusia setua itu, dia sangat hebat karena masih sanggup berjalan sendiri, meskipun harus dibantu tongkat. Nenek Maemunah pun masih bisa mengunyah permen dan ‘nyambung’ diajak ngobrol. Hanya, wanita yang diduga lahir pada 1867 itu sudah tidak dapat mengenali anaknya, apalagi cucu dan cicitnya.

Nenek Maemunah mungkin termasuk beruntung karena masih cukup mampu di usia setua itu. Tapi harus diakui, kebanyakan manusia sudah mengalami kemerosotan kondisi fisik, kognisi, dan bahkan motorik apabila telah berada di atas usia 70 tahun. Jika digambarkan dengan sebuah kurva, seorang manula berada di titik deklinasi yang pada gilirannya membuatnya kembali memiliki sifat-sifat seperti manusia belia.

Tapi tak bisa dipungkiri, usia hampir 1,5 abad benar-benar menempatkan Nenek Maemunah ke dalam klasifikasi usia ‘over tidak produktif’. Ibarat padi, seharusnya usia 143 tahun membuat Nenek Maemunah semakin merunduk dan berbobot yang sarat dengan pengalaman hidup. Beliau tentu tahu banyak tentang kolonialisme Belanda dan Jepang, letusan Gunung Krakatau, kemerdekaan Indonesia, dan fakta-fakta penting di Indonesia dan dunia semasa hidupnya. Beliau seharusnya bisa menjadi ‘narasumber’ mengenai kisah-kisah penting dalam sejarah. Namun kenyatannya tidak demikian. Sebetulnya, ‘tidak ada lagi yang bisa diharapkan’ dari eksistensi Nenek Maemunah.

Bagaimanapun, tentu ada perkecualian. Seorang manula yang pandai dan telah membiasakan dirinya berada dalam pola hidup yang sehat biasanya masih memiliki kondisi fisik, psikologi, motorik, bahkan intelektual dan spiritual yang masih ‘prima’. Di sisi lain, banyak manula yang hanya mampu bertahan di usia 60-an akibat pola hidup dan pola pikir yang ‘kurang tepat’. Kalaupun bertahan di atas 90 tahun, kondisinya membuat keluarga dan kerabatnya pasrah, karena hanya menjadi beban semata.

Namun, lebih dari itu semua, usia seseorang adalah rahasia Allah. Jika seseorang diberi umur panjang, harus disikapi sebagai anugerah. Anak dan cucu pun harus ‘legawa’ dan menjaga orang tuanya dengan sepenuh hati.

Jadi, masihkah kita ingin berumur panjang? Iya. Apalagi berumur panjang dan telah banyak ‘bekal’ untuk kehidupan selanjutnya. Itulah sebaik-baiknya manusia.



.

37 comments:

  1. berbuat baik kepada sesama Tapi tentu kebaikan menurut standar Tuhan untuk mengisi umur kita..

    BalasHapus
  2. makasih artikelnya mas Edwin, buat renungan nih.

    BalasHapus
  3. semoga selalu ingat, dengan diberi umur panjang semoga digunakan untuk kebajikan.

    BalasHapus
  4. intinya semua harus disyukuri ya mas :) tq dah berbagi :)

    BalasHapus
  5. masa' ya bisa setua itu, ga salah tu ya ngitungnya..... hmmm, ajaib....
    yang penting dengan sisa umur kita di dunia ini dapat berguna untuk sesama, mau umur panjang ataupun pendek.....

    BalasHapus
  6. Kalo menurutku ya ndak enak.tambah umur kekuatan tubuh pasti berkurang

    BalasHapus
  7. Semoga umur yang panjang telah dimanfaatkan utk berbuat amal kebajikan ya..?

    BalasHapus
  8. Mengisi hidup dengan memberikan kebaikan bagi orang lain pasti menyenangkan... apalagi jika umur panjang, maka kesempatan itu makin banyak ya ..........

    BalasHapus
  9. bertambah umur, berarti semakin berkurang kita hidup di dunia ini...!

    BalasHapus
  10. jangan terlalu lama, yang penting enjoy dan bekal sudah siap untuk perjalanan lanjutan :)

    BalasHapus
  11. Betul juga ya, semakin umur bertambah maka yang sesungguhnya adalah umur kita semakin berkurang.

    Salam . .

    BalasHapus
  12. Betul juga ya, semakin umur bertambah maka yang sesungguhnya adalah umur kita semakin berkurang.

    Salam . .

    BalasHapus
  13. Halo Edwin,
    Posting anda ini mengingatkan saya pada kedua orang tua saya yang berumur 80 tahun. Walau terkadang pikun tapi secara fisik cukup oke. Mereka tinggal berdua ditemani pembantu, didekat rumah adik dan kakak saya.
    Sampai 3 tahun lalu ayah saya masih menyetir sendiri, tapi suatu saat mereka berdua pergi ke Subang, sehingga anak2 panik. Setelah itu mobilnya kita jual diam2. Saya dan kakak/adik merasa sangat bersyukur karena bisa berbakti melayani mereka dan sambil memberi contoh kepada anak2 kita. Karena pada akhirnya kita akan menjadi tua renta dan mungkin tergantung pada anak kita akan menjadi kuat.

    BalasHapus
  14. Berumur panjang namun hidupnya bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, agama dan negara. Tapi banyak juga yang hidupnya di dunia ini menderita, putus asa, tidak kerasan sampai kemudian bunuh diri, dan menjadi beban masyarakat. Trims sharingnya sobat.

    BalasHapus
  15. terima kasih sudah mengingatkan....

    BalasHapus
  16. artikelnya saya jadikan buat bahan renungan. intinya kita harus terus bersyukur...

    BalasHapus
  17. Masih ingin di beri umur supaya punya banyak bekal untuk di bawa pulang nanti..

    BalasHapus
  18. jadi ingat ama orang tua di Lampung nich mas Edwin...

    BalasHapus
  19. Wah perlu direnungi nie.......tp setuju juga sama cak Tomo.....tambah umur stamina pasti berkurang.......ya dinikmati aja lah hidup yg udah dikasih sama Tuhan hhe....

    oiya sebelumnya slam knal kwan.....aku Follow(Dj-Site)...tolong Follow bgalik klo berkenan......Thnx....Sukses tuk'mu...

    BalasHapus
  20. emang enak sih...
    asal bisa menanfaatkan nya di jalan yang baik...
    bener gak????

    BalasHapus
  21. mungkin bukan seberapa lama orag bertahan hidup akan tetapi bagaimana dia mengisi kehidupan itu sendiri.

    BalasHapus
  22. semakin bertambah umur kita, semakin dekat langkah kita menuju kematian ..

    BalasHapus
  23. iya, saya juga ingin umur panjang, tapi serius, sampe sekarang saya masih merasa banyak melakukan hal yang sia2 / ngga berguna.. kadang2 punya niat buat hidup lebih berguna tapi seringkali kembali ke kebiasaan hidup yang kurang berguna..

    harus lebih punya tekad yang kuat buat ngerubah polah hidup nih, sayang kalau umur panjang dipake cuma buat rutinitas yang membosankan dan kurang berguna :)

    BalasHapus
  24. bertambah umur mari kita tingkatkan kebaikan kita kepada sesama

    BalasHapus
  25. hebat sekali ya om nenek maimunah ini.. jarang ada yang panjang umur kayak beliau.
    mengagumkan sekali !!!

    btw, kalo berumur panjang dan banyak ‘bekal’ untuk kehidupan selanjutnya di akhirat, tentu semua pasti mau..hehe :)

    BalasHapus
  26. jika umur terlalu tua juga kurang baik, karena tubuh akan semakin renta dan semakin merepotkan anggota keluarga lain yang merawat..

    It just my opinion.. :)

    BalasHapus
  27. wah enak banget tuh nenek maimunah.

    BalasHapus
  28. Baru tahu ane kalau ada yang berusaia sampe segitu...

    BalasHapus
  29. Ternyata bisa juga yah hosup sampai usia segitu,, memang hidup manusia itu rahasia Tuhan....Sepatutnya kita bersyukur karena masih diberi kehidupan sampai detik ini,,,,

    BalasHapus
  30. Sungguh luar biasa nenek itu bisa hidup sampai usia 140 lebih. Pasti dia mempunyai cara untuk menjaga kesehatan dan pola hidup yang benar. Seharusnya kita perlu belajar dari bebek itu akan pentingnya kesehatan untuk memperpanjang usia kita, meski hidup mati di tangan Tuhan, paling tidak ada upaya untuk menjaganya,,,

    BalasHapus
  31. Maaf diatas salah tulis, seharusnya nenek, bukan bebek,,, hehe

    BalasHapus
  32. Semoga kita jugha bisa mendapatkan hidup panjang,,, amien,,,

    BalasHapus
  33. Manfaatkan sisa hidup dengan amal baik sebelum ajal menjemput

    BalasHapus

 
Toggle Footer
Top