23 Maret 2010
28 comments

Hari Gini Nggak Bisa Bahasa Inggris?

Selasa, Maret 23, 2010
Dua puluh lima tahun lalu –saat saya masih SD- bahasa Inggris belum populer. Bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia itu baru diperkenalkan ke siswa saat di bangku SMP. Mau belajar ke orang tua, mereka juga ‘a-i-u’. Mau belajar dari siaran televisi, waktu itu cuma ada TVRI. Kebanyakan juga siaran pedesaan. Kalaupun ada film serial Amerika semacam The A Team, BJ and the Bear, dan Starsky and Hutch; jam tayangnya malam. Tidak mungkin nonton, deh. Pasti sudah disuruh bobok oleh bapak dan ibu. Internet? Apalagi. Pendek kata, generasi saya dahulu belum terkondisikan untuk pintar berbahasa Inggris.

Tapi sekarang? Wow, bahasa Inggris sudah diperkenalkan sejak playgroup! Sarana penunjang untuk bisa berbicara dalam bahasanya Pangeran Charles itu berlimpah ruah di sekitar kita. Ada televisi, internet, buku, permainan, dan kursus. Anak-anak zaman sekarang mendapat fasilitas memadai untuk bisa bahasa Inggris. Jadi, kalau ada di antara mereka yang tidak bisa cas cis cus, rugi deh ;)

Kesenjangan sangat tampak antara dua generasi itu. Di satu sisi, saya menjumpai banyak adik kecil sudah bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Bahkan anak saya yang masih berusia 3,3 tahun pun sudah memiliki kosakata Inggris yang lumayan. Di sisi lain, banyaak banget orang seusia saya –apalagi yang di atas saya- bungkam kalau diajak berbahasa Inggris. Masih mending kalau belepotan :D

Ada contoh nyata, yaitu di dunia kerja. Di kantor saya (BNI), kalau ada nasabah bule yang ingin menukarkan dolar atau mencairkan traveler’s cheque, semua pada berebut. Bukan berebut melayani, tapi MENGHINDAR. Ujung-ujungnya, petugas yang berposisi di bagian luar negeri lah yang kena sampur. Dan saya yang sering menjadi ‘korbannya’. Saya garis bawahi, saya tidak mahir berbahasa Inggris. Kalau secara pasif, bolehlah. Itu pun karena dulu saat kuliah saya mengambil jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Semua literaturnya berbahasa Inggris. Jadi, mau tak mau harus belajar, kan? ^_^

Saya pun berusaha mengambil sisi positif dari situ. Ternyata, belajar berbahasa Inggris langsung dengan native speaker cukup menyenangkan. Membuat kita tertantang. Dulu di kantor saya pernah diselenggarakan English Conversation Circle setiap minggu. Pesertanya ya pegawai kantor saya juga. Rasanya cenderung malas berbahasa Inggris di depan teman-teman kita. Tapi saat berhadapan dengan bule asli, justru kata-kata mengalir dengan sendirinya. Itu karena kita ‘dipaksa’ untuk berbicara.

Lalu kira-kira apa sih yang menjadi kendala kita bicara langsung dengan orang asing? Dari pengalaman, ternyata, saya merasakan bahwa kita seringkali memandang orang asing –apalagi yang english native speaker- lebih ‘wah’ dibandingkan diri kita. Akibatnya kita jadi minder sendiri saat bertemu mereka. Padahal mereka kan sama seperti kita. Sama-sama makan nasi. Eh, mereka kan makannya sandwich dan keju ya? Hehehe..

Saya ada cerita. Kemarin saat di kantor saya menerima telepon dari Australia. Sebetulnya bukan saya yang menerima telepon. Tapi biasa, semua saling berebut menghindar kalau ada telepon dari luar negeri. Jadi, saluran telepon selalu dipindah ke telepon di meja saya. Telepon itu ternyata dari Nona Helen Ghebreluul. Dia pegawai World First, Pty., Ltd., sebuah lembaga keuangan non-bank yang bergerak di bidang penukaran valuta asing dan pembayaran ke luar negeri. Saya akui, semula saya sendiri agak grogi juga menerima telepon itu. Maklum, sudah lama saya tidak mengasah kemampuan speaking saya. Tapi perlahan-lahan saya mulai ‘nyambung’, bahkan saya berani mengajak Mbak Helen ngobrol sedikit di luar topik pembicaraan. Kami pun bertukar email. Dan dari email itu pula saya bisa mengeja nama belakangnya: G-h-e-b-r-e-l-u-u-l. Susah kan? Kalau bicara langsung mana mungkin saya bisa mengeja nama yang unik itu :D

Yah, itulah pengalaman. Kita jadi tahu setelah mencoba, daripada tidak mencoba sama sekali. Dan dunia memang sudah berubah. Bahasa Inggris kini bukanlah ‘barang mewah’ lagi. Masa hari gini nggak bisa bahasa Inggris? ^_^


.

28 comments:

  1. haduh,saya jadi tersinggung. .saya kan gak bisa bahasa inggris. .Iso ne boso jowo tok !
    Hahahahaha. .

    met pagi ya bang,semoga sehat selalu !

    BalasHapus
  2. iya nih, kayaknya sekarang b.inggris penting banget, apalagi klo mau nyari kerja, merupakan salah satu syarat yg diperlukan,min. pasif...

    BalasHapus
  3. setuju mas, memang bagusnya kita praktek langsung sama bule so bisa lebih cepet lancar :) tq dah berbagi :)

    BalasHapus
  4. Halo Edwin,
    Anda terlalu merendah kawan.
    Setelah komunikasi lewat blog & twitter dengan anda saya beranggapan bahasa Inggris anda bagus.

    NB: Di Surabaya ada 2 tempat latihan komunikasi bhs Inggris non profit berafiliasi ke Toastmasters USA. Murah-meriah, Saya sangat recommend. Semua kurikulum, manual dari USA. Saya lupa blognya, tapi bisa lihat blog2 sbb :
    jakartatoastmastersclub.blogspot.com
    btmc09.blogspot.com
    Mereka juga bisa atur latihannya dikantor anda.

    Kalau berminat, saya bisa bantu, e-mail saya:
    multibrand@consultant.com

    BalasHapus
  5. betul bahasa Inggris sekarang penting bgt.
    Tp saya masih susah ngucapin bahasa inggris. klo baca mah lumayan ngerti..
    kalah deeh sama adek saya yg ternyata mahair n ngajar les Inggris dibimbel hehe..

    BalasHapus
  6. @ Sou Stalker - Hehehe bukan sengaja menyindir Mas. Wong saya juga pas-pasan koq :)

    @ Dimas - Bener mas dimas, bahasa inggris mutlak buat cari kerja

    @ Aulawi Ahmad - Belajar langsung ke bule sensasinya lain mas :)

    @ H. Nizam - waduh mas Harry, saya berkata jujur nih. Trims infonya. Kalau ada kenalan saya yang memerlukan belajar bhs inggris, insya Allah saya recommend saran mas Harry.

    @ Yusnita - Emang adik2 sekarang lebih pintar bhs inggris dibanding kita..

    BalasHapus
  7. Setuju banget... walau bhs. Inggris saya masih belepotan, blog saya semuanya bhs. Inggris, biar saya terbiasa...

    Sekalian mau ngajak gabung SpellQuizzer Giveaway, pemenangnya dpt spelling sofware gratis...

    BalasHapus
  8. Saya dulu start belajar Inggrisnya telat...kalo ngga salah sudah SMP...
    Keponakan saya sekarang, dari kelas 1 SD sudah ada pelajaran bhs. Inggris.
    Eh, SpellQuizzer bagus banget lho buat belajar spelling...

    BalasHapus
  9. waduh..., bahasa inggrisku ancur banget mas... hehehe jadi pengen malu.

    BalasHapus
  10. Oke mas.., aku akan belajar lagi deh. Atau ada waktu utk ngajarin aku hehehe

    BalasHapus
  11. waaah aku malu niih..., kalo bahasa yang satu ini nyerah deeeh... masih belepotan alias belum lancaaar. musti sering2 buka buku kamusnya.

    BalasHapus
  12. kalau pasifnya emang bisa, walau gak begitu mahir, tapi kalau soal speaknya, emang musti banyak belajar. hehe.

    BalasHapus
  13. kita berbahasa Indonesia dengan susunan yang benar mudah-mudahan akan tersambung oleh translate bahasa Kita ,,jadi yang terlambat daam bahasa Inggris kaya aku ini jangan kecil hati ,, dan kita dukung generasi mendatang bisa berbagai bahasa ,,

    BalasHapus
  14. wuah aku malu neh masih belepotan banget ckkck... mesti belajar lagi neh

    BalasHapus
  15. haduh... saya jadi malu mas. hehe... yap, di era globalisasi seperti sekarang, bahasa inggris mutlak harus dikuasai... :)

    BalasHapus
  16. Menurut saya, dilihat sebagai sebuah bangsa, penguasaan Bahasa Inggris sebenarnya tidak wajib (walaupun saya tidak juga bilang Bahasa Inggris itu tidak perlu)asalkan kita mempunyai skill atau keahlian lain yang menonjol. Kita lihat, berapa persen sih dari orang Jepang, Korea, China bahkan orang Perancis atau Rusia yang bisa Bahasa Inggris?? Tetapi toh... mereka bisa juga maju sejajar dengan bangsa2 yang berbahasa Inggris.

    Namun begitu... tentu saja.... masalahnya menjadi lain jikalau kita sudah tidak pandai berbahasa Inggris, tidak ada skill yang menonjol pula.... nah yang seperti itu yang gawat... hehehe...

    BalasHapus
  17. kunjungan rutin aja nih buat sobat...

    BalasHapus
  18. hahaha, bener itu mas, kendalanya cuma satu: tengsin. padahal mereka (bule2 itu) juga mikir lho, gimana ya biar inggrisnya sesederhana mungkin agar bisa dimengerti? so, semua itu cuma masalah komunikasi. dan komunikasi ga selalu dgn berbicara, bahasa tubuh jg bisa.
    asal nanti jgn kayak tarzan hehehe

    BalasHapus
  19. wah masih susah belajar b.inggris..
    pgn nya si tgl di bali sebulan aja trus iseng ajakin bule ngomong mau gak mau jg pasti bisa..

    BalasHapus
  20. jadi malu sama mas edwin :"> hehehe
    aku bahasa inggrisnya masih blepotan

    BalasHapus
  21. salam sobat
    iya ,,benar masa hari gini ngga bisa bahasa Inggris ya,,,
    kan ada google translate..he..he
    ngga ada maaalah lagi.

    BalasHapus
  22. sejujurnya kalau aq mang belum bisa bhsa inggris mas

    BalasHapus
  23. wah jadi malu nih...

    bhs inggrisku belum lancar

    BalasHapus
  24. mau sukses dunia..kuasailah bahasa inggris, mau sukses akhirat kuasai bahasa arab

    BalasHapus

 
Toggle Footer
Top