Hingga dua dekade lalu, Kebun Binatang Surabaya (KBS) boleh dibilang merupakan salah satu ikon utama kota Surabaya. Kala Surabaya belum ‘diserbu’ mal-mal dan bangunan beton lainnya, KBS menjadi pilihan utama keluarga untuk berlibur dan menghabiskan akhir pekan. Tidak hanya warga kota pahlawan –sebutan Surabaya- tapi juga keluarga-keluarga dari luar kota Surabaya.
Pada perkembangannya, memang sih lebih banyak warga luar Surabaya yang berkunjung ke KBS, dibandingkan warga dalam kota. Namun tetap saja KBS juga menjadi jujugan banyak keluarga di Surabaya, terutama yang memiliki anak-anak yang masih kecil. Ini karena melihat hewan secara langsung merupakan pengalaman luar biasa bagi anak-anak.
Ratusan sepeda motor dan mobil yang diparkir di halaman KBS, terutama saat hari Minggu, merupakan pemandangan yang biasa tersaji kala itu. Tak heran, jalan raya Wonokromo menuju Darmo –lokasi KBS- selalu macet di hari Minggu.
Di dalam KBS, suasana tak kalah meriah. Banyak keluarga ‘bertebaran’ di area kebun binatang satu-satunya di Jawa Timur saat itu. Bahkan banyak di antara mereka yang menggelar piknik di sana. Mereka sangat menikmati berwisata dengan mengunjungi kandang-kandang berbagai jenis hewan yang biasanya hanya dijumpai di koran, majalah, atau di televisi. Anak-anak berlarian di setiap sudut. Berbagai acara hiburan juga hadir untuk menambah keceriaan pengunjung, seperti sirkus dan pertunjukan lumba-lumba. Pokoknya, KBS top abis deh. Saya yang kala itu masih seusia anak-anak begitu bangga kota saya memiliki kebun binatang yang besar dengan koleksi satwa yang lengkap.
Tapi belakangan, malang nian nasibmu KBS. Kau semakin tak terawat. Banyak fasilitas yang telah usang tak kunjung diperbaharui. Satu per satu satwa koleksimu mati, termasuk yang berjenis langka. Dan, tak dijumpai lagi jubelan parkir dan antrean pengunjung yang berebut melewati pintu masukmu di setiap hari Minggu.
Kenapa, ya? Penyebabnya kompleks. Tapi yang paling kentara adalah konflik kepentingan antara dua kubu kepengurusan KBS. Gontok-gontokan mereka membuat penghuni KBS menjadi tak terurus. Banyak hewan yang menjadi kurus karena suplai makanan tak lagi terjamin. Banyak pula yang sakit dan mati. Kandang satwa disinyalir dialihfungsikan menjadi tempat karaoke oleh segelintir oknum pegawai KBS. Hewan-hewan yang masih hidup pun menggerutu: “Grroaarrrr#@”, “Auoo##%oooooo”, dan “Oee#4@@&&” (terjemahan: “Capek deh”, “Nasiib..nasiib..”, dan “Susah jadi manusia”)
Jadi, apakah ini akhir dari sejarah KBS yang sudah ada sejak 1916 itu? Semoga tidak. Ada secercah harapan yang, mudah-mudahan, bisa menjadi titik balik sepak-terjang KBS dari keterpurukan menuju kebangkitan. Apa itu? Kemarin, Tim Pengelola Sementara (TPS) KBS mencoba me-rebranding KBS dengan meluncurkan maskot KBS, yaitu komodo. Tak hanya itu, KBS juga memamerkan ‘prestasi’ dengan keberhasilannya menangkar komodo yang ditandai dengan pelepasan 21 ekor komodo hasil penangkaran sejak Juli 2009 hingga menetas pada Maret lalu. Total, KBS memiliki koleksi komodo sebanyak 60 ekor. Pengurus pun bertekad menjadikan KBS sebagai pusat konservasi komodo.
Menurut saya, itu baik. Semoga ini bisa mengakhiri semua kekisruhan yang melanda kebun binatang itu selama ini. ayo KBS, ber-reinkarnasi-lah untuk menghibur anak-anak zaman sekarang. Kembalilah ke masa kejayaanmu!
.
19 Desember 2010
Share This To :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kasihan lihat binatang-binatang mati karena konflik intern
BalasHapussemoga kbs bisa kembali spt dulu...
BalasHapuskonflik di kepengurusan...hewan2 yang menjadi korban.
BalasHapussemoga konflik di KBS bisa cepat teratasi
ah kaasian tuh hewn-hewan,,,, salam kenal aja gan,,,
BalasHapusHalo Edwin,
BalasHapusSenang sekali saya membaca bahwa KBS telah berubah keadaannya dari yang selama ini diberitakan. Bahkan sangat berhasil dalam mengembang biakkan Komodo yang langka.
Mudah2an KBS semakin dikembangkan, karena merupakan asset kota Surabaya sebagai kota nomor 2 terbesar di Indonesia.
salam kenal .
BalasHapushhm .
seharusnya para kubu jangan mementingkan kepentingan masing.masing .
kasihan kan binatangnya .
semoga fasilitas yang telah usang segera diperbaharui
BalasHapussalam kenal aja mas,,,,
BalasHapusLah.. temen2 hewan wa diapain lagi!! gini nih jadinya kalo orang2 uda rebutan kekuasaan..
BalasHapusbeginilah manusia....ga mementingkan kepentingan makhluk lain...
BalasHapusya gimana lagi namanya juga manusia,dengan segala alasan...
BalasHapuskasian.. mari kita dukung!
BalasHapussemoga saja lebih diperhatikan
BalasHapuspatut untuk ditindak lajuti bukan saja pihak pemerintah tapi mulai dari kita sendiri ,,, sukses gan
BalasHapusthank ya info nya,,,
BalasHapussmoga kita smua menyadari dan lebih memperhatikan hewan2 yang ada di hutan..
kasian banget yah para binatang makin habis karna ulah manusia hutan nya jadi gundul, makasih banyak atasinfonya
BalasHapusuuuh kasihan.
BalasHapusmau tinggal dimna anak cucu mereka nanti /
heheheh
kasihan juga :(
BalasHapuswah kasihan hewan hewan itu ..
BalasHapusmari kita letarikann !!!!
BalasHapuskasiann donkk anak cucu kita kaloo hewan hewanya punahh,..
BalasHapusmanusia memang gak puas puas nya dengan kehidupan dunia bahkan mereka juga hampir membunuh hewan yang ada d kebun binatang. jagalah kelestarian dunia, dengan cara tidak merusak nya.
BalasHapusnice infoo
BalasHapusmampirmampir yakk
http://www.the-netwerk.com
kasihan juga ya tuh orang utan :D
BalasHapussabar ya,, hehehe
BalasHapuskasihan ya
BalasHapussemoga kbs kembali ke masa jaya nya sperti dahulu....
BalasHapusItuLah Ketika Nilai Kecintaa Kita Mulai Memudar Hal2 yg seharunya kita perlakukan dgn baik seakan semua sirna alangkah menyedihkan'a kondisi seperti itu,,,,
BalasHapusayo untuk siapa saja cobalah untuk melestarikan budaya kita salah satunya melalui kebun bitang ini dimna disana terdapat hewan2 langka yg harus'a kita lestarikan dan kita jaga dgn baik
mantap nich infonya
BalasHapusmoga saja kbs bisa kaya dulu lagi
BalasHapuskembalikan kebun binatangku
BalasHapussmoga bisa di kembali kan yah
BalasHapusThanks admin. Its really helpful. Continue to keep sharing.
BalasHapusmanusia memang egois
BalasHapuskalau di KBS mungkin belum parah keadaannya mas, tidak seperti yang terjadi di kebun Binatang Seruling Mas Banjarnegara, Ada binatang yang keracunan dan malah ada gajah yg tersetrum, sampai ada pawang yang meninggal diserang Harimau. Semoga Kebun Binatang menjadi tempat yang aman bagi Binatang
BalasHapusKok Indonesia beda ama di negara eropa dan amerika, kebanyakan amerika dan eropa penduduknya atheis namun mereka menyayangi binatang. Di Indonesia yang mayoritas muslim kok tega dengan binatang.yah mppph apa tergantung dari masyarakatnya ??
BalasHapusThis is such a great resource that you are providing and you give it away for free. I love seeing websites that understand the value of providing a quality resource for free. It?s the old what goes around comes around routine. Did you acquired lots of links and I see lots of trackbacks??
BalasHapusTerimakasih banyak atas informasinya.,
BalasHapusSungguh luar biasa sekali banyak pelajaran yang saya dapatkan.... setelah saya berkunjung ke blog ini
terima kasih atas informasinya
BalasHapus