19 Desember 2010
39 comments

Kembalikan Kebun Binatangku

Minggu, Desember 19, 2010
Hingga dua dekade lalu, Kebun Binatang Surabaya (KBS) boleh dibilang merupakan salah satu ikon utama kota Surabaya. Kala Surabaya belum ‘diserbu’ mal-mal dan bangunan beton lainnya, KBS menjadi pilihan utama keluarga untuk berlibur dan menghabiskan akhir pekan. Tidak hanya warga kota pahlawan –sebutan Surabaya- tapi juga keluarga-keluarga dari luar kota Surabaya.

Pada perkembangannya, memang sih lebih banyak warga luar Surabaya yang berkunjung ke KBS, dibandingkan warga dalam kota. Namun tetap saja KBS juga menjadi jujugan banyak keluarga di Surabaya, terutama yang memiliki anak-anak yang masih kecil. Ini karena melihat hewan secara langsung merupakan pengalaman luar biasa bagi anak-anak.

Ratusan sepeda motor dan mobil yang diparkir di halaman KBS, terutama saat hari Minggu, merupakan pemandangan yang biasa tersaji kala itu. Tak heran, jalan raya Wonokromo menuju Darmo –lokasi KBS- selalu macet di hari Minggu.

Di dalam KBS, suasana tak kalah meriah. Banyak keluarga ‘bertebaran’ di area kebun binatang satu-satunya di Jawa Timur saat itu. Bahkan banyak di antara mereka yang menggelar piknik di sana. Mereka sangat menikmati berwisata dengan mengunjungi kandang-kandang berbagai jenis hewan yang biasanya hanya dijumpai di koran, majalah, atau di televisi. Anak-anak berlarian di setiap sudut. Berbagai acara hiburan juga hadir untuk menambah keceriaan pengunjung, seperti sirkus dan pertunjukan lumba-lumba. Pokoknya, KBS top abis deh. Saya yang kala itu masih seusia anak-anak begitu bangga kota saya memiliki kebun binatang yang besar dengan koleksi satwa yang lengkap.

Tapi belakangan, malang nian nasibmu KBS. Kau semakin tak terawat. Banyak fasilitas yang telah usang tak kunjung diperbaharui. Satu per satu satwa koleksimu mati, termasuk yang berjenis langka. Dan, tak dijumpai lagi jubelan parkir dan antrean pengunjung yang berebut melewati pintu masukmu di setiap hari Minggu.

Kenapa, ya? Penyebabnya kompleks. Tapi yang paling kentara adalah konflik kepentingan antara dua kubu kepengurusan KBS. Gontok-gontokan mereka membuat penghuni KBS menjadi tak terurus. Banyak hewan yang menjadi kurus karena suplai makanan tak lagi terjamin. Banyak pula yang sakit dan mati. Kandang satwa disinyalir dialihfungsikan menjadi tempat karaoke oleh segelintir oknum pegawai KBS. Hewan-hewan yang masih hidup pun menggerutu: “Grroaarrrr#@”, “Auoo##%oooooo”, dan “Oee#4@@&&” (terjemahan: “Capek deh”, “Nasiib..nasiib..”, dan “Susah jadi manusia”)

Jadi, apakah ini akhir dari sejarah KBS yang sudah ada sejak 1916 itu? Semoga tidak. Ada secercah harapan yang, mudah-mudahan, bisa menjadi titik balik sepak-terjang KBS dari keterpurukan menuju kebangkitan. Apa itu? Kemarin, Tim Pengelola Sementara (TPS) KBS mencoba me-rebranding KBS dengan meluncurkan maskot KBS, yaitu komodo. Tak hanya itu, KBS juga memamerkan ‘prestasi’ dengan keberhasilannya menangkar komodo yang ditandai dengan pelepasan 21 ekor komodo hasil penangkaran sejak Juli 2009 hingga menetas pada Maret lalu. Total, KBS memiliki koleksi komodo sebanyak 60 ekor. Pengurus pun bertekad menjadikan KBS sebagai pusat konservasi komodo.

Menurut saya, itu baik. Semoga ini bisa mengakhiri semua kekisruhan yang melanda kebun binatang itu selama ini. ayo KBS, ber-reinkarnasi-lah untuk menghibur anak-anak zaman sekarang. Kembalilah ke masa kejayaanmu!


.

39 comments:

  1. kasihan lihat binatang-binatang mati karena konflik intern

    BalasHapus
  2. semoga kbs bisa kembali spt dulu...

    BalasHapus
  3. konflik di kepengurusan...hewan2 yang menjadi korban.

    semoga konflik di KBS bisa cepat teratasi

    BalasHapus
  4. ah kaasian tuh hewn-hewan,,,, salam kenal aja gan,,,

    BalasHapus
  5. Halo Edwin,

    Senang sekali saya membaca bahwa KBS telah berubah keadaannya dari yang selama ini diberitakan. Bahkan sangat berhasil dalam mengembang biakkan Komodo yang langka.

    Mudah2an KBS semakin dikembangkan, karena merupakan asset kota Surabaya sebagai kota nomor 2 terbesar di Indonesia.

    BalasHapus
  6. salam kenal .
    hhm .
    seharusnya para kubu jangan mementingkan kepentingan masing.masing .
    kasihan kan binatangnya .

    BalasHapus
  7. semoga fasilitas yang telah usang segera diperbaharui

    BalasHapus
  8. Lah.. temen2 hewan wa diapain lagi!! gini nih jadinya kalo orang2 uda rebutan kekuasaan..

    BalasHapus
  9. beginilah manusia....ga mementingkan kepentingan makhluk lain...

    BalasHapus
  10. ya gimana lagi namanya juga manusia,dengan segala alasan...

    BalasHapus
  11. semoga saja lebih diperhatikan

    BalasHapus
  12. patut untuk ditindak lajuti bukan saja pihak pemerintah tapi mulai dari kita sendiri ,,, sukses gan

    BalasHapus
  13. thank ya info nya,,,

    smoga kita smua menyadari dan lebih memperhatikan hewan2 yang ada di hutan..

    BalasHapus
  14. kasian banget yah para binatang makin habis karna ulah manusia hutan nya jadi gundul, makasih banyak atasinfonya

    BalasHapus
  15. uuuh kasihan.
    mau tinggal dimna anak cucu mereka nanti /
    heheheh

    BalasHapus
  16. kasiann donkk anak cucu kita kaloo hewan hewanya punahh,..

    BalasHapus
  17. manusia memang gak puas puas nya dengan kehidupan dunia bahkan mereka juga hampir membunuh hewan yang ada d kebun binatang. jagalah kelestarian dunia, dengan cara tidak merusak nya.

    BalasHapus
  18. nice infoo

    mampirmampir yakk
    http://www.the-netwerk.com

    BalasHapus
  19. semoga kbs kembali ke masa jaya nya sperti dahulu....

    BalasHapus
  20. ItuLah Ketika Nilai Kecintaa Kita Mulai Memudar Hal2 yg seharunya kita perlakukan dgn baik seakan semua sirna alangkah menyedihkan'a kondisi seperti itu,,,,
    ayo untuk siapa saja cobalah untuk melestarikan budaya kita salah satunya melalui kebun bitang ini dimna disana terdapat hewan2 langka yg harus'a kita lestarikan dan kita jaga dgn baik

    BalasHapus
  21. Thanks admin. Its really helpful. Continue to keep sharing.

    BalasHapus
  22. kalau di KBS mungkin belum parah keadaannya mas, tidak seperti yang terjadi di kebun Binatang Seruling Mas Banjarnegara, Ada binatang yang keracunan dan malah ada gajah yg tersetrum, sampai ada pawang yang meninggal diserang Harimau. Semoga Kebun Binatang menjadi tempat yang aman bagi Binatang

    BalasHapus
  23. Kok Indonesia beda ama di negara eropa dan amerika, kebanyakan amerika dan eropa penduduknya atheis namun mereka menyayangi binatang. Di Indonesia yang mayoritas muslim kok tega dengan binatang.yah mppph apa tergantung dari masyarakatnya ??

    BalasHapus
  24. This is such a great resource that you are providing and you give it away for free. I love seeing websites that understand the value of providing a quality resource for free. It?s the old what goes around comes around routine. Did you acquired lots of links and I see lots of trackbacks??

    BalasHapus
  25. Terimakasih banyak atas informasinya.,
    Sungguh luar biasa sekali banyak pelajaran yang saya dapatkan.... setelah saya berkunjung ke blog ini

    BalasHapus

 
Toggle Footer
Top