08 November 2010
44 comments

Sama-sama Korban

Senin, November 08, 2010
Bulan lalu saya sharing keprihatinan tentang bencana banjir bandang di Wasior, Papua, di blog ini. Betapa bencana di Wasior bagaikan puncak gunung es. Eksploitasi masif kayu-kayu merbau di hutan Papua telah mencapai titik kulminasi. Hutan gundul, tanah rapuh, dan banjir terjadilah. Sangat menyedihkan melihat bencana itu.

Ucapan pedas terlontar kepada para pelaku bisnis yang menguras habis pohon Merbau di Papua, setelah hutan-hutan yang ada di Kalimantan habis lebih dahulu. Kepentingan bisnis telah membutakan hati nurani demi gemerincing profit. Itu hak pebisnis. Namun kelestarian sumber daya alam di bumi ini adalah hak setiap orang. Tidak hanya untuk generasi sekarang, tapi juga generasi masa depan.


Apalagi, saya sering berhubungan dengan pelaku bisnis yang mengandalkan eksplorasi kayu merbau dari Papua, di tempat saya bekerja. Saya pun berstandar ganda saat berhubungan dengan customer saya itu. Terbayang, betapa gelondongan-gelondongan kayu itu ’melewati tangan saya’ terlebih dahulu untuk kemudian dikirim ke pembeli di mancanegara. Wah, saya jadi agen degradasi lingkungan dong.

Hari berganti hari sejak banjir Wasior terjadi. Saya baru menyadari kalau customer yang saya maksud di atas tak pernah lagi mempresentasikan dokumen ekspornya ke meja saya. Selidik punya selidik, ternyata roda perusahaan harus terhenti karena pasokan kayu dari Papua terputus. Tentu saja, hutannya kan sudah habis. Buktinya, banjir besar sudah terjadi.

Dampaknya, aktifitas produksi perusahaan juga harus terhenti. Seperti permainan karambol, efeknya kemana-mana. Banyak karyawan terpaksa dirumahkan demi efisiensi perusahaan yang sedang melawan ancaman kolaps. Dapur keluarga tak lagi lancar mengepul. Anak-anak di rumah butuh makan. Para karyawan pun pening.

Terhenyak hati ini. Membayangkan berada di posisi mereka. Apakah ini ‘hukuman’ langsung bagi mereka yang ikut berperan terhadap kerusakan hutan Wasior, meski secara tak langsung?

Sebaliknya, apakah berlebihan kalau kita katakan saudara-saudara kita di Papua dan para karyawan perusahaan pengeksplorasi kayu hutan Papua sama-sama sebagai korban? Sebagai sesama manusia, bisa jadi kita mengatakan iya. Tapi jika melihat kasus demi kasus, kita pasti mempunyai pendapat yang berbeda-beda.  

44 comments:

  1. bagi bawahan perusahaan tersebut tentu berimbas karena tidak ada lagi yang bisa dibabat...
    tapi jelas ini tanggungjawab yang membberi izin, atau lupa untuk menera ulang izin yang telah diberikan

    BalasHapus
  2. salam hangat!

    saya juga korban merapi secara tidak langsung nih..

    BalasHapus
  3. yg salah tentu pemimpinnya (pemerintah dan pemilik), rakyat dan karyawan hanya korban menurutku...

    BalasHapus
  4. Karyawan perusahaan tsb adalah korban dari penggundulan hutan oleh pemilik usaha yang pada akhirnya menyebabkan banjir bandang yang menyebabkan banyak penduduk Wasior yang meninggal.

    Namun, yang paling bertanggung jawab disini harusnya pejabat-2 pemerintan yang memberi izin "penggundulan hutan tsb" semata-2 demi keuntungan pribadi.

    BalasHapus
  5. Saya sepertinya ngga punya komentar berbeda. Yang bisa disalahkan adalah pihak yang punya wewenang dan telah menyalahgunakannya.
    Pihak yang hanya terkena imbasnya adalah sang korban :(

    BalasHapus
  6. Iya juga yah. Tak pernah terpikir kalau dampaknya begitu luas sampai ke para karyawan perusahaan.

    BalasHapus
  7. Dampak lebih jauh lagi sepertinya para pengambil keputusan sekarang ini tidak memikirkan masa depan anak cucu kita yang juga menjadi korban berikutnya

    BalasHapus
  8. Nah, ternyata efeknya jauh lebih dahsyat ketimbang keuntungannya. Apakah kita tak bisa memetik pelajaran?

    Jujur, saya baru tau banjir di Wasior itu karena hal2 yg seperti Mas Edwin tulis di atas. Sungguh ironis memang...

    BalasHapus
  9. Kita berdo'a smoga tidak ada lagi korban-korban lain, terutama yang korban perasaan...
    thanks ....

    BalasHapus
  10. salam kenal !!
    oleh karena ituh kita sebagai manusi harus menjaga dan melestarikan sekitar .

    BalasHapus
  11. iya turut prihatin atas semua bencana ini...

    BalasHapus
  12. turut prihatin atas banyaknya musibah yang dialami oleh rakyat Bangsa ini. seharusnya pemerintah (pemimpin) yang harus tegas dalam bertindak, agar jangan sampai rakyat dijadikan korban.

    BalasHapus
  13. salam kenal, nice info, kunjungan balik diyunggu di sini http://ramlannarie.blogspot.com/ dan http://ramlannarie.wordpress.com/

    BalasHapus
  14. hhm .
    itu adalah ciri keeserakahan manusia .
    kalau sudah seperti ini siiapah yang mau disalahkan .

    BalasHapus
  15. yang penting tahun sekarang bisa kurban sapi. dukung blog ane mas edwin

    BalasHapus
  16. Menurut saya berbeda. Karena ada korban yang benar-benar korban, tapi ada korban yang "direncanakan"

    BalasHapus
  17. Gak ada kapok2nya orang gundulin hutan ya.. hngga mengakibatkan bencana yg besar..

    BalasHapus
  18. Efek karambol atau domino cuma terjadi di bawahan, sang "drakula" tinggal terbang ke hutan baru

    BalasHapus
  19. wah turut prihatin mas atas kejadianya,,,, salamkenal aja dari gua

    BalasHapus
  20. turun prihati gan,,
    terima kasih gan buat infonya

    BalasHapus
  21. nice info ne buat yang menjadi korban

    BalasHapus
  22. ok ok ....
    seperti peribahasa kalah menang sama" jadi abu...

    BalasHapus
  23. saya turut prihatin atas bencana wasior ini..

    BalasHapus
  24. turut prihatin sekali dengan bencana wasior ..

    BalasHapus
  25. makasih Infonya....!!!

    Lam knal aja...!

    BalasHapus
  26. terut prihatin nih, semoga orang yang suka merusak lingkungan ini segera di beri kesadaran nya nih

    BalasHapus
  27. good thinking Win, the other side of story...

    BalasHapus
  28. sabar eaaa dan ikhlas...pasti bakal indah pada waktu_nya...

    BalasHapus
  29. korban bencana alam saya sangat prihatin .. berikan mereka bantuan berupa apa saja apaun itu sangat berharga bagi mereka .. meskippun itu hanya sebuah do'a .
    salam

    BalasHapus
  30. untuk para korban semangat dan bersabar..
    dan untuk pemerintah stmpat lihat tuh orang di sekitar yang sangat membuthkan bantuan

    BalasHapus
  31. kalo penebangan dan penanaman pohon juga seimbang pasti tidak akan ada korban.

    BalasHapus
  32. orang-orang karyawan perusahaan pengeksploitasi kayu hutan papua tidak termasuk korban...
    karena masih ada pekerjaan lain selain pekerjaan tersebut.

    BalasHapus
  33. kalo kaya gini bingung gan...
    yang pasti korban yang paling jelas itu saudara-saudara kita di papua yang terkena banjir akibat pengeksploitasian hutan yang berlebihan.

    BalasHapus
  34. sama-sama jadi korban dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

    BalasHapus
  35. Hentikan penebangan hutan ...... nanti tak ada yang jadi korban.

    BalasHapus
  36. T_T manusia sebagai khalifah, pengganti Allah yang menjaga dan memanfaatkan titipan ini untuk dirawat... bukan dirusak....

    BalasHapus
  37. It is best to participate in a contest for among the best blogs on the web. I will suggest this web site!

    BalasHapus
  38. Terimakasih banyak atas informasinya.,
    Sungguh luar biasa sekali banyak pelajaran yang saya dapatkan.... setelah saya berkunjung ke blog ini

    BalasHapus

 
Toggle Footer
Top