15 Oktober 2010
50 comments

Women, The Stronger Ones

Jumat, Oktober 15, 2010
Kita pasti pernah mendengar kisah Siti Nurbaya. Juga, sebuah tembang lawas dengan petikan lirik begini: “…wanita dijajah pria…” Ya, kalau kita amati baik-baik, keduanya ‘ngetop’ di zaman dahulu, dua atau tiga dekade lalu, alias jadul.

Realitanya, memang itulah situasi yang dialami para wanita pada masa itu. Wanita selalu berposisi subordinat dibandingkan pria. Tak heran, kala itu sering dijumpai kenyataan dan pernyataan seperti ini, “Buat apa wanita bersekolah tinggi-tinggi. Toh, pada akhirnya dapur juga tempatnya.” Akibatnya, banyak terjadi perlakuan tak semestinya yang harus diterima perempuan. Tak peduli apakah yang salah adalah pihak perempuan atau yang laki-laki sekalipun.

Apakah bisa dibenarkan dikotomi antara laki-laki dan perempuan seperti itu? Padahal, dalam tuntunan agama, wanita ditempatkan pada posisi yang mulia. Nah, berarti selama ini ada yang salah dong.

Saya pribadi turut prihatin dengan kondisi ini. Saya bukan aktivis feminisme atau yang memperjuangkan kesetaraan gender. Saya hanya mencoba berempati kepada stigma yang menempel kepada para perempuan selama ini (atau lebih tepatnya, zaman dahulu).

Kalau para lelaki mau jujur nih, sebenarnya harus malu kepada para perempuan. Karena, sesungguhnya perempuan LEBIH KUAT dari laki-laki. Ya secara mental. Ya secara fisik. Secara fisik? Bukannya laki-laki lebih kuat. Sekali pukul wanita pasti KO. Kalau untuk adu otot memang iya. Tapi untuk soal ketahanan terhadap tekanan, perempuan lebih kuat lho dibandingkan laki-laki.

Di tulisan ini, saya sebagai laki-laki mencoba introspeksi untuk diri saya sendiri. Saya bisa melihat betapa kuatnya wanita dari istri saya sendiri. Saya ambil pengalaman kelahiran kedua anak kami sebagai contoh kasus. Begini, proses kelahiran kedua anak kami sama-sama melalui operasi caesar. Pada kedua proses kelahiran itu istri saya mengalami rasa sakit hebat saat pembedahan dilakukan. Padahal, pada umumnya wanita yang melahirkan melalui proses ini tak merasakan sakit sama sekali, karena dibius. Bahkan, mereka tak perlu mengalami kontraksi seperti kalau melahirkan secara normal.

Istri saya mengalami kesakitan saat perutnya dibedah karena otot punggungnya tak begitu mempan menerima efek pembiusan saat punggungnya disuntik bius, sehingga zat-zat bius tak berfungsi sempurna mematikan rasa di sekitar perut. Dampaknya, dia tetap merasakan sakit.

Bisa dibayangkan, istri saya harus mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan anak kami. Sementara dia sedang bertarung melawan sakit di meja operasi, saya di luar cuma bisa duduk-duduk di ruang tunggu. Memang, selama proses operasi saya selalu cemas dan tak henti berdoa untuk keselamatan istri saya. Tapi tetap saja, saya tak merasakan apa yang harus dirasakan istri saya di dalam. Bahkan kalau mau, untuk menyingkirkan rasa cemas, saya bisa saja membaca koran atau mengutak-atik ponsel saya untuk mengecek email atau mengintip blog saya.

Karena itu, setiap kali proses kelahiran kedua anak kami selesai, saya langsung menemui istri saya di ruang pemulihan. Saya menjumpainya dalam keadaan belum sadar, setelah berjuang melawan rasa sakit itu. Saya selalu menitikkan air mata di situasi itu. Saat itu saya benar-benar merasakan betapa istri saya jauh lebih kuat dari saya.

Tak salah, mengapa kita sering mendengar nasihat untuk anak agar jangan sampai menyakiti hati ibunya. Tak salah juga, mengapa surga disebut berada di bawah telapak kaki ibu.


.

50 comments:

  1. memang perjuangan seorang wanita saat melahirkan butuh perjuangan dan pengorbana yang tiada tara..tq 4 share :)

    BalasHapus
  2. Tulisan anda mengingatkan kaun pria bahwa sebenarnya wanita lebih kuat.
    Saya sangat setuju dengan anda.

    BalasHapus
  3. salam sobat
    sudah kodratnya mas,
    wanita diberikan kekuatan berjuang melahirkan anak dan laki-laki diberikan kekuatan berjuang dalam hal berbeda.

    BalasHapus
  4. Tuhan sudah mengaturnya dengan keadilan yang seadil-adilnya...

    BalasHapus
  5. memang benar laki-laki itu kuat karena dilihat dari faktor physiknya saja (lahiriahnya), sedangkan wanita sangat kuat dari bathiniahnya, ini yang sering dialami dan dilakukan oleh kaum wanita.

    oleh karena itu hargailah wanita dengan segala keiklasan kita jangan jadikan mereka budak nafsu belaka, masih banyak wanita di bumi ini yg tidak dihargai sama sekali,jadikan wacana ini sebagai pedoman kita untuk menghargai wanita, awali dengan menghargai ibu kita masing2.

    beberapa hadits yang saya kutip :

    Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , ” Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”

    Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.

    Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

    apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

    BalasHapus
  6. Wanita ditakdirkan lebih kuat menahan rasa sakit... itu semua dibutuhkan wanita untuk bisa melahirkan 'kehidupan baru' ke dunia ini...

    Salut dengan kekuatan Istrinya Mas Edwin :)

    BalasHapus
  7. perjuangan perempuan berat juga ya..mulai pagi sampai malam, ribet jg perempuan..untung saya laki..he...he..he. maaf nih lama tidak berkunjung.

    BalasHapus
  8. jadi perempuan pasti susah ya mas...
    mudah2an kita termasuk orang yang bisa menghormati perempuan...

    BalasHapus
  9. Oleh karena itu, Ibu lebih dimuliakan oleh Nabi Muhammad dibandingkan ayah...
    Ibu...Ibu...Ibu...Ayah..
    Wah gak kebayang ya proses melahirkan itu,,

    BalasHapus
  10. Benar mememang bahwa wanita diciptakan menjadi lebih kuat dibandingkan laki-laki. Tetapi mengapa Allah mengamanahi laki-laki sebagai pemimpin keluarga? Tentu ada hikmah dan ujian dibalik semua ini. Wallahu a'lam bish shawab

    BalasHapus
  11. Tuhan Maha Adil, wanita memang lemah fisiknya dibandingkan pria tetapi mereka memiliki kekuatan mental (bathin) yang lebih dari pria. Kesabaran, kasih sayang adalah kekuatan mereka.

    BalasHapus
  12. Setuju dengan pendapat diatas. Kita lihat dari sejarah, Perempuan selalu mampu memendam ego pribadi. sedangkan laki-laki ?

    BalasHapus
  13. salute to mas edwin.. jaman skg, ga byk laki2 yg bisa menghargai perempuan.. padaahal, disadari ato ga, di balik keberhasilan laki2 pasti ada sosok wanita yang hebat yang sll support :)

    BalasHapus
  14. Setuju dengan pendapat anda..

    BalasHapus
  15. Dlm keadaan normal, daya tahan wanita terhadap rasa sakit sangat rendah dibanding laki-laki. Tapi saat hamil, tubuh wanita memproduksi hormon yang mampu meningkatkan daya tahan terhadap rasa sakit. Yang Maha Kuasa sudah mengatur prosesnya sedemikian sempurna.

    Fakta menarik juga bahwa laki-laki lebih banyak bunuh diri daripada wanita. Daya tahan pria terhadap stress lebih rendah dari wanita, karena pria tidak menangis, tidak berbagi masalah, dan tidak saling berpelukan saat tertekan.

    BalasHapus
  16. wah.. ada yg baru neh..!!!
    Info yang bagus sobat, saya banyak belajar dari blog ini.

    jika berkenan, saya ingin bertukaran link dengan blog sobat ini. link sobat sudah saya pasang kok di blog aku.. Silakan dicek kembali! :)

    Thx sebelumnya ya...

    BalasHapus
  17. Tapi sekarang bukan zaman Siti Nurbaya lagi khan...?
    Makasih infonya

    BalasHapus
  18. kita puny akartini yang ,,,selamat hari kartini untuk bangsa indonesia

    BalasHapus
  19. Sebuah pengalaman yang berharga pak,,, Saya juga setuju memang wanita lebih kuat secara mental,, saya juga merasakan seperti itu.

    BalasHapus
  20. Itulah kenapa surga ada ditelapak kaki Ibu. Tak ada ibu tak ada kita. Nyawa dipertaruhkan untuk melahirkan kita,,,, Keringat dicucurkan untuk kelangsungan hidup kita,,, Air mata dibekukan untuk kebahagiaan kita,,,,,

    BalasHapus
  21. Ibu memang sumber pahala,,, Percuma kita beramal ke orang lain, tetapi kita tidak berupaya membahagiakan ibu kita terlebih dahulu,,, Coba kita renungkan, apa yang telah kita berikan ke Ibu,, apa sudah sebanding

    BalasHapus
  22. surga berada di telapak kaki ibu.yg notabene adalah seorang Ibu

    BalasHapus
  23. dibandingkan laki-laki wanita memang lebih diunggulkan, rasulullah saja menyebut nama ibu lebih banyak dibandingkan bapak

    BalasHapus
  24. bangga jdi perempuan
    hehe
    mampirmampir yakk
    http://www.the-netwerk.com

    BalasHapus
  25. semoga kita semua bisa lebih menghormati wanita...

    BalasHapus
  26. sekuat apa pun lelaki pasti akan lemah jika tidak ada wanita di samping nya..

    BalasHapus
  27. perempuan memang lebih kuat dari laki-laki tapi jarang laki-laki yang menyadari nya sehingga banyak yang memandang lemah para perempuan.

    BalasHapus
  28. memang jerih payah seorang wanita tidak ada ukurannya kadang , para lelaki lupa betapa berharganya seorang wanita, padahal tanpa adanya wanita kita tidak akan ada di dunia..

    BalasHapus
  29. nice post... aku suka deh post nya

    BalasHapus
  30. masalah mental memang wanita lah yang lebih kuat di bandingkan dengan laki-laki.

    BalasHapus
  31. semoga kita sebagai lelaki bisa menjaga perempuan yang ada di sekitar kita...
    baik ibu, istri ataupun anak kita.

    BalasHapus
  32. sebagai kaum lelaki harus lebih menghargai lagi kaum perempuan...

    BalasHapus
  33. artikel yang bagus..
    semoga kita semua sadar betapa kuat nya seorang wanita.

    BalasHapus
  34. perempuan emang sangat kuat di banding lakilaki

    BalasHapus
  35. dibalik laki-laki yang hebat, selalu ada wanita yang kuat. tulisan yang bagus. maju terus wanita Indonesia!

    BalasHapus
  36. perempuan memang lebih kuat dari laki-laki namun masih banyak laki-laki yang memandangnya lemah...semoga ini menjadi bahan untuk kita semua berpikir..

    BalasHapus
  37. Terimakasih banyak atas informasinya.,
    Sungguh luar biasa sekali banyak pelajaran yang saya dapatkan.... setelah saya berkunjung ke blog ini

    BalasHapus

 
Toggle Footer
Top