18 November 2009
50 comments

Run for Your Life, Nak

Rabu, November 18, 2009
Ini adalah cerita –atau tepatnya curhat- tentang anak saya, Rashaqa. Akhir tahun ini insya Allah dia berusia 3 tahun. Tak terasa dia mulai tumbuh menjadi gadis kecil yang lucu (dan nakal). Rasanya seperti baru kemarin saat Rasha masih berada di dalam rahim bundanya. Saat dia masih berada di alam arwah, setiap momen perkembangannya tak sekali pun luput dari perhatian saya. Mulai dari saat masih berwujud noktah kecil sebesar 5 mm yang belum tertanam kuat di dinding rahim, lalu berwujud benda melengkung seperti kacang mente, kemudian menjadi seperti boneka aneh, hingga dia hadir ke alam dunia ini sebagai ‘manusia sempurna’.

Anda pasti tahu bagaimana rasanya melihat setiap jengkal fase itu? MENAKJUBKAN…

Malam itu saya menjaga istri di rumah sakit dengan rasa lega dan bahagia. Plong sudah rasanya telah melewati saat paling mendebarkan itu. Kami pun tidur dengan senyum tersungging di bibir.

Pagi tiba. Tidak sabar segera bertemu dengan bayi kami. Seorang suster masuk ke kamar. Dia menyampaikan kabar yang sama sekali tak ingin kami dengar. Bayi kami mengalami masalah dengan sistem pencernaannya. Setiap susu yang diminum selalu dimuntahkan kembali. Berarti, sejak lahir kemarin siang dia tidak memperoleh asupan yang cukup. Seketika, keceriaan kami berubah menjadi kegalauan dan kecemasan. Memang Rasha lahir tiga minggu lebih cepat dari yang diperkirakan. Mungkin karena itulah organ pencernaannya belum berfungsi dengan baik.

Dokter mengatakan ada kemungkinan perutnya harus dibedah. Bayi kami pun harus dipisahkan dari kami untuk menjalani serangkaian tindakan medis. Selama seminggu bayi Rasha harus tinggal di ruang NICU. Kami pun pulang ke rumah dengan perasaan berat dan mengganjal di dada. Membayangkan bagaimana bayi mungil kami yang seberat 2,5 kg itu seandainya benar-benar harus dioperasi. Kami tak bisa berbuat apa-apa kecuali berdoa. Saya merasakan Rasha sudah harus berjuang sendiri menghindari penyakit yang tak diinginkan demi kesembuhan dan keselamatannya. She had to run for her life.

Rasha berusia delapan bulan. Kami bersiap mengirim Rasha ke rumah sakit lagi. Kali ini untuk membuang benjolan kecil yang ada di ujung ibu jari tangan kanannya yang sudah ada sejak lahir. Menurut dokter, itu adalah polydactili dan tidak berbahaya. Namun kami pikir itu kurang sedap dipandang. Kami kuatir Rasha merasa tidak pede saat besar nanti. Untuk itulah kami mengambil keputusan untuk mengangkat benjolan itu. Mumpung Rasha masih kecil, belum rewel. Si batita Rasha pun naik meja operasi. Lagi-lagi tak ada yang bisa kami perbuat. Hanya berdoa dan pasrah. Kembali Rasha harus berjuang sendiri untuk keselamatannya. Run for your life, my dear

Menjelang tiga tahun. Rasha kini tumbuh sehat dan, alhamdulillah, jarang sakit. Badannya tumbuh melebihi anak seumurannya. Banyak yang mengira Rasha sudah berumur lima tahun. Begitu tahu sikapnya yang masih ‘kekanak-kanakan’, orang baru paham, “Oh ternyata masih kecil toh, badannya aja yang besar.”

Setiap hari Rasha lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dua pembantu kami. Satu sudah tua (tapi masih gesit) dan satu lagi masih ABG. Rasha sangat dekat dengan keduanya. Papa dan bundanya (bukan papa dan mamanya, atau ayah dan bundanya, hehehe) kalau pulang kerja selalu malam. Seringkali ketika kami tiba di rumah Rasha SUDAH bobok. Tak jarang pula saat pagi hendak berangkat kerja Rasha MASIH bobok. Tapi kami beruntung, Rasha juga dekat dekat dengan orang tuanya ini, baik secara fisik maupun emosional. Sehingga dia tak sampai memanggil kami Om dan Tante, fiuhh..

Tapi anda jangan salah. Bukannya saya merasa santai melihat situasi seperti ini. Saya selalu kepikiran karena Rasha tidak diasuh langsung oleh kami, orang tuanya. Memang pembantu kami orangnya baik, tapi bagaimanapun mereka adalah orang lain. Itu artinya, Rasha kembali harus berjuang untuk dirinya sendiri. Run for your life, Rasha. Sisi baiknya, Rasha terbiasa mandiri. Saat saya atau istri saya harus pergi waktu weekend untuk kerja overtime, pelatihan, atau outbound misalnya, Rasha tenang-tenang saja. Hmm saya harus :-) atau :-( ya…

It seems Rasha has to keep running for her life at all time. Bukan lari menghindari masalah, tapi berjuang demi kebaikanmu. Sebentar lagi dia akan bersekolah. Tantangan baru sudah membentang di depan. Tumbuhlah Nak…

50 comments:

  1. Senang saya dengar Rasha tumbuh sehat biarpun punya riwayat polydactily, Pak. Mudah-mudahan Rasha cepat besar ya, Pak. :-)

    BalasHapus
  2. Money not everything mas, don't let her find another place to hug. Cuma sekedar share aja heheheh...

    Wibuk sih boleh, tapi kita bekerja untuk siapa selain untuk buah hati tersayang,,,

    Salam

    Yasirli

    BalasHapus
  3. baca dari atas serius, sedih...kebawah senyum-senyum...
    syukurlah kalau Rashaqa tumbuh sehat...

    bacanya berdebar-debar...

    BalasHapus
  4. syukurlah kalau bukan manggil om tante...hehe...
    tapi salut loh...ditengah orang tuanya sibuk bekerja anak tetap dekat kepada ortunya.

    BalasHapus
  5. Syukurlah, sang buah hati tumbuh menjadi anak yang sehat dan pintar...
    Mas Edwin dan Mbaknya beruntung punya pengasuh yang bisa dipercaya!

    BalasHapus
  6. wah...mas dan istri sibuk banget yah
    Hmm...
    kayaknya nanti rasha malah kebiasaan kalo ditinggal ayah dan bunda
    napa ga dibawa liat keadaan kantor aja
    hehehe...

    BalasHapus
  7. tapi..semua yang mas dan istri lakukan juga buat masa depan bersama terutama untuk rasha
    untuk sekedar mainan tidaklah cukup, dia hanya ingin bermain dengan orang tuanya..
    ajak maen ke kolam renang atau taman ^0^
    jadi inget ama masi kecil nih

    BalasHapus
  8. senang sekali bisa mendengar anaknya sehat. hehe. :D

    BalasHapus
  9. Ah, untuk sekejap aku merasa beruntung karna "tidak bekerja" sehingga aku yang menjaga anak-anak dari bayi hingga sekarang telah SD.

    Tapi yg namanya lelaki ngurus anak, tetap saja ancur-ancuran hahahha... tulisan mas Edwin mengingatkan aku akan fase2 yg tlah berlalu itu.

    BalasHapus
  10. Alhandulillah, semoga Allah selalu memberi pahala untuk orang2 yang sabar, insya Allah

    BalasHapus
  11. Semoga buah hatinya menjadi anak yang shalihah..

    BalasHapus
  12. @Vicky: Mb Vicky dokter ya? Trims buat motivasinya..
    .
    @Aneka Tips: Trims, bagaimanapun juga memang anak saya yg no satu..
    .
    @Narti&Sda: Saya memang tidak ingin cerita yg sedih2 sj Mb. Tapi juga yg menyenangkan. Heheh Rasha tak akan manggil kami Om Tante...
    .
    @Lina Happy Family: Trims Mb Lina dukungannya..
    .
    @Belajar Blog: Anakku sdh terbiasa lihat ortunya kerja terus. Sampe dia bilang kalau mau maen ke tetangga aja 'mau kerja'
    .
    @Action Figure Toy: Aq rencana Sabtu besok ajak rasha ke waterpark. tapi apa daya ada pelatihan di kantor huhuhu
    .
    @Andie Gokil: Thanks Mas Andie. Salam kenal.
    .

    @Witho: Sori mas Witho, terus terang aq baru tahu kalo mas Witho sdh merid, bahkan dah punya anak. sudah SD lagi... Kirain msh bujang, jomblo malah huehehe
    .
    @Noershani, @Kakara: Trims banget Mas...

    BalasHapus
  13. gak masalah anak diasuh sama siapa selama kita bekerja, selama orang yang ngasuh itu memang orang baik. Gak mungkin juga kan orangtua berhenti kerja untuk menemani anaknya terus,, nt gak makan donk. Hihihi..

    Salut deh mas buat keluarganya, keep fighting for your family, and yap soon or later kid will struggling for their own life, or at least starts to learn.

    BalasHapus
  14. rasha, semoga jadi anak yang selalu ceria dan bisa membahagiakan papa dan bunda. Walaupun mas dan istri sibuk tapi saya yakin rasha ngerti koq. Yang terpenting dia ngerti yang pengasuh dan mana ortunya hehhehe

    BalasHapus
  15. Semoga Putrinya tumbuh sehat, lucu , cantik dan tentu jadi kebanggaan ayah dan budanya.. Amin

    BalasHapus
  16. @Nando: Tul Mas Nando, cari duit juga buat beli susu anak..
    .
    @Goresan Lia: Trims Mb Lia. Aq menanti gantian yg ngomong gitu ke Mb Lia :-)
    .
    @Harapan Anak: Trims kang Saung..

    BalasHapus
  17. smoga anaknya makin tumbuh besar dan dewasa, menjadi anak yang bisa membahagiakan dan bikin bangga orang tua, amin...

    BalasHapus
  18. smoga anaknya makin tumbuh besar dan dewasa, menjadi anak yang bisa membahagiakan dan bikin bangga orang tua, amin...

    BalasHapus
  19. salam sobat
    wah buah hatinya namanya RASHAQA,,
    sedang lucu2nya tuh usia 3 th,,suka meniru semua yang dilihat..dan didengar.
    semoga jadi anak yang sholeh dan berbakti pada orangtua .

    BalasHapus
  20. mas edwin, bener kalo kita mengingat n mengikuti si kecil dari mulai belon nongol :D pe sekarang, bisa menambah renungan sendiri dan itu bagi saya hal yang sangat menakjubkan

    NB: I LOVE U, RASHAQA

    BalasHapus
  21. wah indah betul ini blog ...
    susksess ya ..

    sala kenal ...

    BalasHapus
  22. hehe,,jd inget pic rahsa pas naik sepeda...lutcu..& nggemesin

    Run for Your Life,,sha..

    BalasHapus
  23. ya...orangtua bekerja kan untuk masa depan anak-anaknya...! sukses ya buat mas edwin dan istri...!

    BalasHapus
  24. Good writing, Win, very touchy! Keep up the good work, Bro!

    BalasHapus
  25. semoga rasya bisa menjadi anak yg berbakti ke pada orang tua. dan bisa tumbuh dengan penuhkasih sayang

    BalasHapus
  26. I got what you convey, thanks for swing up. Woh I am willing to judge this website finished google. Thanks For Share.

    BalasHapus
  27. harusnya waktu weekend digunakan untuk kumpul bersama Rasha gan

    BalasHapus
  28. kasih Allah menerangi hidup kita semua,,, amin

    BalasHapus
  29. I truly feel this belongs to the most critical information personally. And so i am happy browsing your article Bob's Blog site | Daytime 3 relating to the Que Trl. However choose to observation at some essential things, The webpage style is perfect, the articles is in reality fantastic. Just appropriate process, cheers.

    BalasHapus
  30. Mantaab ... awalnya saya mulai terbawa secara emosional dengan kemungkinan realita menyedihkan di kelaurga mas edwin. Namun ternyata tidak, dan alhamdulillah masih happy ending yang saya baca.

    Semoga menjadi keluarga yang semakin bahagia dengan segala kondisi yang ada, dengan perjuangan masing masing keluarga.

    Yang lebih hebatnya lagi, mas edwin runtut dan runut dalam bercerita ... mungkin kalau ini dibaca sutradara, bisa bisa dinaikkan ke sebuah cerita film yang indah dan dapat dipetik hikmahnya.

    Hebat !!!, salam kenal dari kami

    BalasHapus
  31. Run for your life rasha, semoga menjadi manusia yang berguna bagi nusa dna bangsa

    BalasHapus
  32. Wah sekarang sudah 7 tahun umurnya mas...:D

    BalasHapus
  33. senang melihat anak-anak tumbuh dengan sehat.

    BalasHapus
  34. terima kasih atas infonya sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  35. Semoga menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua ......

    BalasHapus
  36. Senang sekali bisa mendapatkan informasi yang menarik .

    BalasHapus
  37. Senang sekali bisa mendapatkan informasi yang menarik .

    BalasHapus
  38. semoga sehat selalu ya dengan keluarga Anda :)

    BalasHapus

 
Toggle Footer
Top