Keberkahan Harta

Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kita pernah menjumpai orang yang penghasilannya kecil, tetapi empat anaknya bisa kuliah semua. Mereka bahagia, tidak punya hutang, dan sangat menikmati hidup.

Sebaliknya, ada orang yang sudah membanting tulang, berangkat pagi dan pulang larut malam, tetapi hidupnya masih jauh dari cukup. Hutangnya tak pernah lunas dan berbagai problema silih berganti datang tiada henti.

Mengapa itu bisa terjadi? Orang yang pertama hartanya berkah, sedangkan orang yang kedua keberkahan hartanya dicabut oleh Sang Maha Pemberi Rezeki. Harta berlimpah tapi tidak berkah akan membuat hidup selalu ditemani susah. Apakah kita tidak boleh memiliki harta berlimpah? Tentu saja boleh. Tapi pastikan itu berkah.

Bagaimana supaya harta kita berkah? Pertama, pastikan harta itu kita peroleh dengan cara halal! Pastikan kita bekerja di tempat halal dan cara memperolehnya juga halal. Jauhi menipu saat berbisnis. Hindari memberi dan menerima suap. Jangan pernah mengambil apa yang bukan menjadi hak kita.

Kedua, usaha yang kita lakukan tidak bersifat merusak. Di sini, merusak bukan hanya berarti merusak kehidupan manusia, tapi juga alam semesta. Adakah usaha yang sifatnya merusak? Banyak. Misalnya, membuat dan menjual produk makanan yang disertai pengawet dan bahan yang merusak kesehatan, membuat dan menjual gambar dan video asusila, hingga jual beli narkoba.

Ketiga, sisihkan penghasilan untuk orang lain. Di setiap harta bersih yang kita peroleh, ada hak orang lain. Keluarkan zakat atau sedekahnya. Selain membersihkan harta kita, hal itu juga berpeluang menyelamatkan kehidupan akhirat kita. Mari budayakan malu memiliki tabungan berlimpah sementara saudara dan tetangga kita masih banyak yang hidup susah.

Dalam bisnis dan bekerja, kita tidak hanya sekadar mengejar harta melimpah, tapi juga berkah. Sebab, keberkahan harta akan membuat kita bahagia, tenang menjalani hidup, mudah menyelesaikan berbagai problema, khusyuk dalam ibadah, memiliki keluarga yang harmonis, dan memiliki kehidupan yang semakin hari semakin manis.

Tidak percaya? Cobalah...

Sumber:

Jamil Azzaini

Inspirator Sukses Mulia

Penasihat Yatim Mandiri

.