Anak Angsa

Sebutir telur angsa terselip di antara telur-telur ayam. Ketika telur-telur itu menetas, rupa bayi angsa itu tentu saja berbeda dengan bayi-bayi lainnya, yaitu ayam. Saat telah tumbuh, anak-anak ayam sering mengejeknya karena rupanya yang buruk. Sang anak angsa sering menangis sendiri. Hingga suatu saat datanglah sepasang angsa dewasa yang bijaksana kepadanya dan mengajak berjalan-jalan. Ketika melewati danau, angsa dewasa berkata, “Lihatlah, kamu punya kelebihan dibandingkan yang lain. Terjunlah ke danau, dan kamu akan belajar berenang.”

Sang anak angsa menjawab, “Tidak, saya bukan angsa. Saya adalah anak ayam, dan saya ingin tampil seperti yang lain.”

“Kamu mungkin tidak seperti mereka, tapi kamu punya kehebatan yang mereka tidak punya.”

Akhirnya, dengan mencoba-coba sang anak angsa belajar berenang di danau. Selang beberapa waktu kemudian, ia telah tumbuh menjadi seekor angsa yang cantik dan indah. Teman-temannya iri karena tubuh mereka tidak seindah sang angsa dan tidak dapat berenang.

Jadi, lingkungan akan memengaruhi aura positif maupun aura negatif. Jika berada di lingkungan yang selalu membuat kita rendah diri, maka kita tidak akan maju. Kalau kita ingin sukses menggapai tujuan kita, mari mencari atau menciptakan lingkungan yang mempunyai aura positif dan semangat untuk mewujudkan impian itu. 

.