Ucapan pedas terlontar kepada para pelaku bisnis yang menguras habis pohon Merbau di Papua, setelah hutan-hutan yang ada di Kalimantan habis lebih dahulu. Kepentingan bisnis telah membutakan hati nurani demi gemerincing profit. Itu hak pebisnis. Namun kelestarian sumber daya alam di bumi ini adalah hak setiap orang. Tidak hanya untuk generasi sekarang, tapi juga generasi masa depan.
Apalagi, saya sering berhubungan dengan pelaku bisnis yang mengandalkan eksplorasi kayu merbau dari Papua, di tempat saya bekerja. Saya pun berstandar ganda saat berhubungan dengan customer saya itu. Terbayang, betapa gelondongan-gelondongan kayu itu ’melewati tangan saya’ terlebih dahulu untuk kemudian dikirim ke pembeli di mancanegara. Wah, saya jadi agen degradasi lingkungan dong.
Hari berganti hari sejak banjir Wasior terjadi. Saya baru menyadari kalau customer yang saya maksud di atas tak pernah lagi mempresentasikan dokumen ekspornya ke meja saya. Selidik punya selidik, ternyata roda perusahaan harus terhenti karena pasokan kayu dari Papua terputus. Tentu saja, hutannya kan sudah habis. Buktinya, banjir besar sudah terjadi.
Dampaknya, aktifitas produksi perusahaan juga harus terhenti. Seperti permainan karambol, efeknya kemana-mana. Banyak karyawan terpaksa dirumahkan demi efisiensi perusahaan yang sedang melawan ancaman kolaps. Dapur keluarga tak lagi lancar mengepul. Anak-anak di rumah butuh makan. Para karyawan pun pening.
Terhenyak hati ini. Membayangkan berada di posisi mereka. Apakah ini ‘hukuman’ langsung bagi mereka yang ikut berperan terhadap kerusakan hutan Wasior, meski secara tak langsung?
Sebaliknya, apakah berlebihan kalau kita katakan saudara-saudara kita di Papua dan para karyawan perusahaan pengeksplorasi kayu hutan Papua sama-sama sebagai korban? Sebagai sesama manusia, bisa jadi kita mengatakan iya. Tapi jika melihat kasus demi kasus, kita pasti mempunyai pendapat yang berbeda-beda.
bagi bawahan perusahaan tersebut tentu berimbas karena tidak ada lagi yang bisa dibabat...
BalasHapustapi jelas ini tanggungjawab yang membberi izin, atau lupa untuk menera ulang izin yang telah diberikan
salam hangat!
BalasHapussaya juga korban merapi secara tidak langsung nih..
yg salah tentu pemimpinnya (pemerintah dan pemilik), rakyat dan karyawan hanya korban menurutku...
BalasHapusKaryawan perusahaan tsb adalah korban dari penggundulan hutan oleh pemilik usaha yang pada akhirnya menyebabkan banjir bandang yang menyebabkan banyak penduduk Wasior yang meninggal.
BalasHapusNamun, yang paling bertanggung jawab disini harusnya pejabat-2 pemerintan yang memberi izin "penggundulan hutan tsb" semata-2 demi keuntungan pribadi.
Saya sepertinya ngga punya komentar berbeda. Yang bisa disalahkan adalah pihak yang punya wewenang dan telah menyalahgunakannya.
BalasHapusPihak yang hanya terkena imbasnya adalah sang korban :(
Iya juga yah. Tak pernah terpikir kalau dampaknya begitu luas sampai ke para karyawan perusahaan.
BalasHapusDampak lebih jauh lagi sepertinya para pengambil keputusan sekarang ini tidak memikirkan masa depan anak cucu kita yang juga menjadi korban berikutnya
BalasHapusNah, ternyata efeknya jauh lebih dahsyat ketimbang keuntungannya. Apakah kita tak bisa memetik pelajaran?
BalasHapusJujur, saya baru tau banjir di Wasior itu karena hal2 yg seperti Mas Edwin tulis di atas. Sungguh ironis memang...
Kita berdo'a smoga tidak ada lagi korban-korban lain, terutama yang korban perasaan...
BalasHapusthanks ....
salam kenal !!
BalasHapusoleh karena ituh kita sebagai manusi harus menjaga dan melestarikan sekitar .
iya turut prihatin atas semua bencana ini...
BalasHapusturut prihatin atas banyaknya musibah yang dialami oleh rakyat Bangsa ini. seharusnya pemerintah (pemimpin) yang harus tegas dalam bertindak, agar jangan sampai rakyat dijadikan korban.
BalasHapussalam kenal, nice info, kunjungan balik diyunggu di sini http://ramlannarie.blogspot.com/ dan http://ramlannarie.wordpress.com/
BalasHapushhm .
BalasHapusitu adalah ciri keeserakahan manusia .
kalau sudah seperti ini siiapah yang mau disalahkan .
yang penting tahun sekarang bisa kurban sapi. dukung blog ane mas edwin
BalasHapusMenurut saya berbeda. Karena ada korban yang benar-benar korban, tapi ada korban yang "direncanakan"
BalasHapusGak ada kapok2nya orang gundulin hutan ya.. hngga mengakibatkan bencana yg besar..
BalasHapusEfek karambol atau domino cuma terjadi di bawahan, sang "drakula" tinggal terbang ke hutan baru
BalasHapuswah turut prihatin mas atas kejadianya,,,, salamkenal aja dari gua
BalasHapusturun prihati gan,,
BalasHapusterima kasih gan buat infonya
nice info ne buat yang menjadi korban
BalasHapusok ok ....
BalasHapusseperti peribahasa kalah menang sama" jadi abu...
saya turut prihatin atas bencana wasior ini..
BalasHapusturut prihatin sekali dengan bencana wasior ..
BalasHapusmakasih Infonya....!!!
BalasHapusLam knal aja...!
terut prihatin nih, semoga orang yang suka merusak lingkungan ini segera di beri kesadaran nya nih
BalasHapuskorban kejahilan..
BalasHapusgood thinking Win, the other side of story...
BalasHapussabar eaaa dan ikhlas...pasti bakal indah pada waktu_nya...
BalasHapussaya juga pernah..
BalasHapuskorban bencana alam saya sangat prihatin .. berikan mereka bantuan berupa apa saja apaun itu sangat berharga bagi mereka .. meskippun itu hanya sebuah do'a .
BalasHapussalam
untuk para korban semangat dan bersabar..
BalasHapusdan untuk pemerintah stmpat lihat tuh orang di sekitar yang sangat membuthkan bantuan
sabar ya untuk para korban bencana
BalasHapussaling bantu aja deh
BalasHapussama sama jadi korban
BalasHapuskalo penebangan dan penanaman pohon juga seimbang pasti tidak akan ada korban.
BalasHapusorang-orang karyawan perusahaan pengeksploitasi kayu hutan papua tidak termasuk korban...
BalasHapuskarena masih ada pekerjaan lain selain pekerjaan tersebut.
kalo kaya gini bingung gan...
BalasHapusyang pasti korban yang paling jelas itu saudara-saudara kita di papua yang terkena banjir akibat pengeksploitasian hutan yang berlebihan.
sama-sama jadi korban dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
BalasHapusHentikan penebangan hutan ...... nanti tak ada yang jadi korban.
BalasHapusT_T manusia sebagai khalifah, pengganti Allah yang menjaga dan memanfaatkan titipan ini untuk dirawat... bukan dirusak....
BalasHapusIt is best to participate in a contest for among the best blogs on the web. I will suggest this web site!
BalasHapusTerimakasih banyak atas informasinya.,
BalasHapusSungguh luar biasa sekali banyak pelajaran yang saya dapatkan.... setelah saya berkunjung ke blog ini
terima kasih atas informasinya
BalasHapus