Selamat Datang Lelaki Kecilku

Alhamdulillah, rasa syukur kepada Allah. Akhirnya saat yang saya nantikan tiba jua. Pagi ini telah lahir dengan selamat anak saya yang kedua, pukul 08.08 WIB di RS Premier Surabaya. And it’s a boy. Tentu saya sangat senang. Anak pertama cewek, dan yang kedua cowok. Sang bayi lelaki ini harus dilahirkan melalui operasi cesar karena posisinya sungsang dan air ketuban mulai berkurang, di usia kehamilan pada minggu ke-39.

Meskipun begitu, saya tetap bersyukur. Ini karena proses kelahiran lancar. Kondisi bayi saya sejauh ini baik dan normal. Demikian juga istri saya. Kondisinya pascaoperasi membaik dan pulih dengan cepat, meski masih ada sedikit pengaruh obat bius dan psikotropika yang harus ‘dikonsumsinya’ selama proses sectio. Semoga hal baik ini terus berlanjut seterusnya. Amiin..

Jujur, saya ada sedikit pengalaman pahit saat kelahiran Rasha, anak pertama saya, empat tahun silam. Rasha harus dilahirkan secara cesar karena air ketuban berkurang drastis. Mirip kasus adiknya, hanya situasi sang kakak lebih runyam kala itu. Dilahirkan di usia kehamilan pada minggu ke-36, lambung Rasha belum berfungsi dengan sempurna. Akibatnya, setiap teguk susu yang diminumnya selalu dimuntahkan, sehingga berat badan Rasha susut menjadi sekitar 2,4 kg. Padahal saat lahir juga cuma 2,7 kg. Alhamdulillah, Rasha kini tumbuh sehat dengan badan yang bongsor. Jika teman-teman ingin tahu curhat saya tentang hal ini, baca saja di sini.

Sang adik juga terlahir kecil, cuma 2,65 kg. Saya pikir tak masalah. Kata orang, lebih baik lahir kecil dan dibesarkan di luar. Betul tidak? Contohnya pun sudah ada, yang tak lain adalah sang kakak sendiri.

Saat ini, istri dan bayi saya masih menginap di rumah sakit. Saya mohon doanya agar mereka dapat segera pulang ke rumah dengan segera dalam keadaan sehat walafiat. Sang kakak pun sudah tak sabar ‘kopi darat’ dengan adiknya. Sejak adik masih dalam kandungan, Rasha sering mengajaknya ‘ngobrol’. Tak ada rasa cemburu. Tak ada rasa kuatir tersaingi. Justru Rasha ingin segera bertemu adiknya dan membelikan mainan mobil-mobilan, pistol, dan robot. Semoga Rasha benar-benar dapat menerima adiknya dengan baik.

Sang adik belum mendapat nama. Insya Allah saat pulang ke rumah nanti, saya dan istri segera memberikan nama untuknya yang kami harapkan baik untuknya kelak.

Saya rasa cukup sekian dulu tulisan saya. Besok saya masih harus menemani istri saya di rumah sakit. Saya mohon bantuan doa dari teman-teman supaya istri dan bayi saya selalu dilindungi Allah. Amiin..


.