Saya sering ditawari kartu kredit oleh banyak petugas marketing bank. Ada yang direct selling maupun telemarketing lewat telepon. Mereka dari Standard Chartered, Citibank, Bank Mega, Bank Niaga, Bank BRI, dan juga GE. Apakah dari mereka ada yang berhasil mengunci saya untuk membuka kartu kredit? Jawabannya: tidak, fiuhh… Saya selalu mati-matian menolak jika ada yang menawari kartu gesek untuk belanja itu.
Kartu kredit memang suatu benda yang sebisa mungkin saya hindari. Mengapa? Saya kuatir terjerumus dalam ‘jeratan cinta’ hutang akibat asyik gesek sana gesek sini. Banyak teman saya yang susah keluar dari ‘jurang kegelapan’ membayar cicilan kartu kredit. Itu cukup jadi pelajaran buat saya. Ada teman lain bilang, “Yang penting kan pinter-pinternya kita pakai kartu kredit”. Hmm, memang benar sih teorinya. Tapi coba kalau sudah ‘terjun di lapangan’, pasti susah deh menahan godaan untuk menggesek. Dijamin, hehehe.
Saya bukannya anti kartu kredit. Saya punya dua. Satu dari BNI. Itu sudah otomatis karena saya pegawai BNI. Lagipula bebas iuran tahunan dan bunganya lebih kecil dibandingkan yang untuk nasabah umum. Satunya lagi dari BCA. Saya suka ini karena bisa dapat diskon untuk makan di Pizza Hut :-D Ah, nggak kok. Saya cuma bercanda. Yang jelas, saya memang butuh kartu kredit untuk berjaga-jaga bila sedang tidak ada uang cash. Tapi jangan punya terlalu banyak. Pasti jebol, deh.
Selama ini, setiap penjual kartu kredit yang ‘cintanya’ saya tolak selalu LANGSUNG mundur teratur. Mereka tampaknya bukan tenaga sales yang militan. Cara mereka merayu saya pun garing. Ketika menawarkan produk, seperti membaca brosur. Cepat-cepat tanpa koma dan titik. Apalagi mereka yang lewat telemarketing. Makanya, setiap kali saya selesai menolak mereka, saya langsung bersorak penuh kemenangan.
Tapi saya mendapati hal yang lain dua hari lalu. Siang bolong di kantor, saya ditelepon petugas BCA card dari Jakarta. Namanya Mbak Usagi. Namanya lucu. Saya nggak tahu itu namanya beneran atau nama samaran. Seperti Sailormoon ya? :-D Dia menawari saya asuransi Cigna yang diafiliasikan ke kartu kredit BCA saya. Fiturnya sih menarik, yaitu jika rawat jalan atau rawat inap kita bisa mengajukan klaim menggunakan copy kuitansi. Jadi kita bisa dapat double claim, begitu. Preminya juga tidak terlalu mahal. Ada pilihan Rp 135 ribu atau Rp 89 ribu yang ditagihkan ke kartu kredit setiap bulannya. Tapi, yah, saya harus mengalokasikan lagi dong tiap bulannya. Pos-pos kebutuhan hidup sehari-hari kan sudah banyak, Mbak Usagi :-(
Yang membuat saya terkesima adalah cara merayunya. Tidak seperti sales lainnya, Mbak Usagi menggunakan cara komunikasi yang sangat PERSONAL. Dia serasa bukan sales, tapi seperti teman yang sudah kenal akrab. Tampaknya dia sangat piawai berkomunikasi interpersonal. Karena itulah pertahanan saya hampir jebol. Hampir saja saya ‘jatuh hati’ padanya. Tapi untung saya segera ingat dan ‘kembali ke jalan yang benar’. Saya tetap menolaknya.
Dia menyerah? Ternyata tidak. Dia terus berusaha membujuk saya dari berbagai sisi. Tetap dengan caranya yang personal. Dia pun menyebut-nyebut istri dan anak saya untuk meluluhkan hati saya. Hampir 45 menit dia berusaha menaklukkan saya (hah, nggak kerja dong?). Saya pun menawarkan dia supaya menelepon lagi besoknya. Saya bilang saya mau berunding dengan istri saya dulu. Nah lho. Padahal kan saya bisa langsung menolaknya?
Besoknya (kemarin), Mbak Usagi benar-benar menelopon saya lagi. Dia pun sudah menyiapkan jurus pamungkas, yaitu sudah siap menekan tombol aktivasi keanggotaan saya. Wowowo, tunggu dulu. Saya pun mendeklarasikan keputusan saya: TIDAK. Setelah ditambah sekitar 15 menit lagi merayu saya, akhirnya Mbak Usagi menyerah. Hasta La Vista…
Saya lalu jadi teringat buku motivasi marketing yang pernah saya baca. Ada sebuah analogi pertandingan bulu tangkis. Di satu lapangan, seorang pemain tertinggal 1-10 dari lawannya. Melihat kenyataan itu, sang pelatih pasrah. Dia bilang ke pemainnya, susah mengejar kedudukan yang terpaut jauh itu. Sementara di lapangan sebelahnya, seorang pemain juga tertinggal 2-13. Namun sang pelatihnya bilang, segala sesuatu bisa terjadi. Jangan merasa kecil dengan posisi angka yang jauh itu. Berupayalah mendapatkan tambahan angka.
Nah, siapa yang akhirnya memenangkan pertandingan itu tidaklah penting. Tapi, bisa dilihat mana orang yang sudah membayangkan kekalahan, dan mana yang berusaha melawannya dengan semangat tinggi dan tak kenal putus asa.
Dan itulah yang sudah dilakukan Mbak Usagi. Dia memang tidak berhasil membuat saya membeli produknya, tapi dia tetap berusaha untuk mendapatkannya, dengan upaya yang menurut saya cukup bernilai. Saya sangat menghargainya. Setelah berhasil menolaknya, saya tidak bersorak penuh kemenangan, melainkan mendapatkan satu pelajaran berharga darinya.
06 November 2009
Share This To :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Waaaaaah... akhirnya pertama!!! MWAHAHAHAHA...
BalasHapusPas sekali dengan kondisi saya sekarang ini. Harus bertekad untuk tidak putus asa! Maju terus! Dan yang paling penting adalah "Aku Belum Kalah".
Jadi terharu huhuhuhu...
ternyata susah ya merayu mas edwin? hehe...
BalasHapussampai2 salesnya begitu...
benar sekali kalau kita tidak pandai2 memakai kartu kredit, kita sendiri yang kewalahan.
kalau aku milih kartu kredit yang pakai limit..hehe...asal sudah tidak ada isinya kan tidak bisa gesek lagi...jadi ada batas maksimalnya.
BalasHapus(padahal tidak punya juga kartu kredit nih).seandainya punya milih yg ini aja...
hihi..namanya bukan kartu kredit yah...
BalasHapusSales lady yang tangguh dan harus diikuti semua orang, bukan hanya salesperson.
BalasHapushatur thanks telah berkunjung ke kami
BalasHapuskang edwin, hampir saja ane putus asa. tapi gak jadi.
kapan jadi follower ibnu
Emang yg nama nya "sales" kartu kredit itu susah Mas... Mereka rata-rata merasa sangsi untuk meng"invite" klien mereka...
BalasHapusAku juga pernah merasakan susahnya jadi sales. Kadang jadi minder karena pandangan orang seolah-olah sales itu berusaha menipu konsumen dengan rayuan gombal.
BalasHapusada positif dan negatifnya, kalau kita tidak memerlukan sebaiknya tidak ikut-ikutan untuk memiliki.
BalasHapusGunakan juga bahasa yg bijak kalau menolak penawaran para sales.
wah postingannya bagus, emang kalo dari buku psychology of selling paling pas bgt nawarin dari sisi emosional sang prospek tapi ilmunya belum kudapat nih,baru blajar aja
BalasHapussalam sobat
BalasHapusseuju sobat ,dengan jangan membayangkan kekalahan,,
sesuatu bisa terjadi,tetapi jangan merasa kecil hati,dan berupaya untuk membesarkan hati.
hasilnya akan terlihat kok ,,yang membayangkan kekalahan dan yang mana berusaha melawan dengan semangat tinggi dan tak kenal putus asa.
Kalau kita sudah membayangkan kekalahan, maka perjuangan akan mengendur, dan kekalahan itu menjadi kenyataan. Sebaliknya kalau kita optimis, semangat juang akan muncul yg bisa membuat kita melawan kekalahan.
BalasHapusJAdi pengen di tilpun mba usagi neh...penasaran juga :D
BalasHapusSy berusaha membangun jaringan, terbuka untuk kerjasama apapun. Kami memiliki modal finansial yg sangat cukup untuk memulai usaha menengah. Apa yg kami perlukan hanyalah informasi dan sumber daya yg handal.
BalasHapusHamdina Organizer
Komunitas para manajerial handal dan amanah
024-7060.9694
http://sejarawan.blogspot.com
Mudah2an Mbak Usagi baca posting ini ya...supaya tetap semangat menjalankan tugas, walaupun gagal 'merayu' Mas Edwin
BalasHapuskekalahan jangan d bayangkan, kalau d bayangkan d lakukan pun akan pasti kalah, yg penting optimis yakin menang, kalaupun akhirnya ahrus kalah setidaknya dah ada usaha
BalasHapussore mas edwin, yup lama sekali rasanya tidak jumpa he..he..
BalasHapuswah susah ya ternyata merayu mas edwin, tangguh juga tuk di kalahkan. tapi sifa salut juga dengan mbak usagi. sales girl yg tangguh n keren bahkan komunikasinya sangat baik..
cb klo anda msh single...woww,,,g usah bicara pertahanan jebol lg...
BalasHapusminimal dpt no-nya dia khan.. kang edwin????
berarti bukan hasilnya tujuan akhir tapi perjuangan yang membuat kesan.
BalasHapusmakanya sebelum kalah mari kita perjuangkan dulu ,makasih gan buat infonya salam kenal aja gan
BalasHapussalam sobat, jangan membayangkan kekalahan dulu berusaha mencari menaikkan point dan point lagi,,,, siiip Gan, dan berupaya untuk membesarkan hati. posting mantap untuk motivasi
BalasHapussemangat..........
BalasHapusselamat,
emz iia stju bgt tu keklahan jgn selalu di bayangkan,seharus'y qta ttap optimis dan maju trz.. lom tentu hal yg dilakuakn klah,,,
BalasHapusbetulll,, kata si mas kalau sudah pegang krtu kredit,, tar'a gesek sana gesek sini,,eeh ujung"a bayar gde,,.
BalasHapussetuju tetap semangat dan berusaha, agar terhindar dari kekalahan
BalasHapusyapz,, memang betul sekali tuh bila kita selalu membayangkan kekalahan maka akan membuat kita semakin menyerah,,,,,
BalasHapussipp dech klo gitu saya setuju,,, thanks ya atas inspirasinya sangat bermanfaat sekali nich,,
BalasHapusilmu yang bermanfaat nich,,,, soalnya terkadang kita takut karena kekalahan pdahl kekalahan adalah kunci sukses loh....
BalasHapusiya bener banget tu....
BalasHapuskita mesti ambil pelajaran dari yang sudah2,,,,
salam kenal juga y
terus semangat,,jangan takut untuk kalah .karen akekalahan itu awal dari keberhasilan
BalasHapuskalo saya belum ada yang nawarrin kredit card tuh.
BalasHapusMemang ini salah satu tips dalam komunikasi bisnis, yaitu membuat kedekatan dengan pelanggan, sehingga pelanggan akan tersentuh hatinya. Hanya sayangnya mbak usagi menghubungi via telpon. Coba kalo tatap muka mungkin hasilnya bisa beda...
BalasHapusMungkin contoh diatas adalah satu tips bagaimana seseorang klo ingin menjadi sukes kira2 seperti itulah cara2 yg dipake ya,,,??
BalasHapuskegagalan atau kekalahan adalahmotivasi untuk mnjadi menang ,, :) disini kita Ban Terbaik di Indonesia GT Radial disni ya ,,semagat terus
BalasHapuskekalahan itu tdk mengenakkan..
BalasHapusmbak itu semangat karena ada keluarga yang harus dia penuhi kebutuhan hidupnya jadi dia bekerja pantang menyerah
BalasHapustapi hrus membayangkan kemenangan..
BalasHapuskalah jangan di bayangkan, tapi belajar dri kekalahan adalah guru yg terbaik. suka tulisan ini
BalasHapuskereeen,..
BalasHapusnice share sob
bner gan ane stuju banget deh
BalasHapusjangan sampe membayang kan
BalasHapusbetul juga kita jangan sekali - kali membayangkan kekalahan,pokoknya kita mesti semangat.
BalasHapusiya jangan sampai deh
BalasHapuskalau kita membayangkan kekalahan yang ada juga kita bakalan kalah sebelum perang.
BalasHapusnice post :D
BalasHapusjangan sampai kalah ya
BalasHapusok gan kita jangan sampai membayangkan kekalahan ya
BalasHapusjangan mudah putus asa
BalasHapusgunakan kata yang sopan untuk menolak sales
BalasHapusbayangkanlah kemenangan di depan mata
BalasHapuspasti bisa deh
BalasHapusjangan sampai kalah ah,,, malu tau
BalasHapusyang terpenting kita harus pinter-pinter memakai kartu kredit.
BalasHapusgunakan seperlunya saja,
BalasHapuskarena agama mengajarkan kita untuk tidak berfoya-foya . .
artikel yang sangat bagus..
BalasHapusthanks.
membayangkan kekalahan hanya akan membuat kita menjadi susah untuk maju.
BalasHapusartikel yang sangat bagus..
BalasHapuscukup memotivasi.
ane stuju gan
BalasHapusmenarik gan
BalasHapuskalau kita sudah membayangkan kekalahan berarti sudah kalah sebelum perang.
BalasHapuskalah & menang memang pasti ada, tapi kalau kita membayangkan kekalahan berarti kita menginginkan kekalahan tersebut.
BalasHapuskekalahan itu jangan di bayangkan melainkan itu sebagai cambuk biar kita lebih semangat lagi.
BalasHapussaya sangat setuju anda, kekalahan itu tidak boleh di bayangkan.
BalasHapusmakasih sob
BalasHapusmakasih sob
BalasHapusKadang kejadian sehari-hari tanpa kita sadari merupakan suatu pelajaran bagi kita.
BalasHapussaya juga pernah mengalami kejadian seperti itu.
BalasHapusUntuk menolak penawaran seseorang sebaiknya mengunakan bahasa yang baik & sopan.
BalasHapusHargailah orang yang bekerja sebagai sales.
BalasHapusjangan membayangkan kekalahan !!!betul sekali bayangkan lah keberhasilan agar hidup kita berhaisl
BalasHapuskalau orang yang menawari kartu kredit seperti itu ya sampai dia dapatkan customer itu
BalasHapusbener bgt! kita harus selalu berjuang untuk menang dong :)
BalasHapuswahh.. bagus sekali yh share ny... jadi jangan mudah mengalah pda keadaana yg jelas" tidak malah membantu kita.. tetapi tetap berpegang teguh pada prinsip yg kita anut serta berjuang... maka kekalahan itu akan sirna dgn sendiriny
BalasHapusMemang benar... kita harus menjadikan kekalahan sebagai pelajaran..
BalasHapusjgn putus asa dgn kekalahan!!
BalasHapussebelum bertanding jgn merasa kalah/pesimis,maju!!!
BalasHapusdgn semangat dan kerja keras pasti bisa!!!
BalasHapuspositive thingking,,
BalasHapussemangat!! :)
lumayan mendapatkan pembelajaran yg baru, terimakasih.. :)
BalasHapusrawe-rawe rantas malang-malang putung
BalasHapusSetelah membaca artikel ini sya jadi tidak kepengin punya kartu kredit. takut banyak utang
BalasHapusJAdi pengen di tilpun mba usagi neh...penasaran juga :D
BalasHapuscerita yang menarik.. itu yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja..
BalasHapusI am often to running a blog and i actually respect your content. The article has actually peaks my interest. I'm going to bookmark your website and preserve checking for brand spanking new information.
BalasHapusterima kasih atas informasinya
BalasHapusHalo semua, di situs ini, saya ingin merekomendasikan upaya Mrs. Jessica, yang membantu saya mendapatkan pinjaman yang baik, setelah saya telah tertipu oleh penipu, dia datang ke bantuan saya. Dia adalah ibu yang baik memang, aku bersumpah kepada Allah bahwa dia akan membantu setiap tubuh yang datang dalam kontak dengan dia untuk membantu, dia adalah bagus dan baik ibu, yang telah membantu orang. Anda dapat menghubungi mohter baik Jessica melalui: jessicajacksonloanfirm@gmail.com dan Anda juga dapat menghubungi saya melalui: robinsonarum@gmail.com jika Anda perlu helpon bagaimana untuk memperoleh pinjaman dari ibu yang baik Jessica. Terima kasih, Semoga Allah membimbing Anda
BalasHapus