Empat hari lalu, di Surabaya mulai diberlakukan Peraturan Daerah (Perda) No. 5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok (KTR/ KTM). Itu artinya, para perokok kini tak bisa lagi bebas merokok di sembarang tempat sesuka hati, seperti yang dilakukan sebelum-sebelumnya. Ini tentu bukan kabar yang baik buat para rokok mania ;-D
Perda itu sebenarnya sudah disahkan oleh DPRD Surabaya tepat setahun lalu, 22 Oktober 2008. Tapi ada masa sosialisasi selama setahun, jadi baru diterapkan sekarang. Di dalamnya diatur tentang pelarangan merokok di tempat-tempat umum, seperti rumah sakit, sekolah, arena bermain untuk anak, tempat ibadah, dan di angkutan umum. Di tempat-tempat itu, penjual dan iklan rokok juga dilarang ada. Selain itu, perda membatasi perokok dengan menyediakan tempat khusus. Setiap orang yang melanggar ketentuan perda itu akan dikenakan saksi administratif berupa teguran lisan, peringatan tertulis, penghentian sementara kegiatan, pencabutan izin, atau denda paling banyak Rp 50 juta.
Hmm, sepertinya galak ya. Lalu kira-kira bagaimana ya penerapannya di lapangan? Hehehe, belum seminggu ternyata sudah kacau balau. Kentara sekali kalau sosialisasi selama setahun ini ternyata tidak jalan. Akibatnya, penerapan perda jadi kurang greget. Contoh kurang baik justru datang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebagai ‘si empunya’ Perda No 5/ 2008. Di lingkungan kantor pemkot telah disediakan dua ruangan khusus untuk merokok. Tapi, baru sehari perda diterapkan, kedua ruangan itu sudah beralih fungsi menjadi GUDANG. Yang satu dijadikan tempat menyimpan peralatan upacara, yang satunya peralatan drum band. Bayangkan coba…
Lalu bagaimana dengan masyarakat sebagai objek implementasi perda KTR/ KTM ini? Ternyata setali tiga uang. Para rokok mania dengan cueknya tetap mengepulkan asap dari mulut dan hidung mereka tanpa memedulikan tanda larangan merokok yang sudah dipasang besar-besar di dinding tempat umum, seperti stasiun kereta api dan terminal bus. Mereka tidak tahu atau tidak mau tahu terhadap perda itu? Entahlah. Ini diperparah dengan ruangan khusus merokok yang justru dikunci. Wah, wah, jadi bingung deh :-O Semoga keamburadulan ini lebih karena belum terbiasa, bukan karena memang susah diatur.
Oke, mari kita lupakan sosialisasi perda yang buruk. Juga, pelanggaran yang masih marak di sana-sini. Saya punya keyakinan, dengan perbaikan tingkat KESERIUSAN pemkot dan KESADARAN BERSAMA dari masyarakat untuk disiplin dan mau diatur dalam praktik merokok, perda KTR/ KTM bisa berfungsi efektif. Meski dibutuhkan waktu yang tidak begitu singkat.
Kalau perda KTR/ KTM dibuat untuk mendisiplinkan perilaku merokok masyarakat, rasanya bukan hal yang terlalu sulit. Tapi kalau dimaksudkan untuk MENGURANGI kebiasaan merokok masyarakat, itu baru sulit. Mengapa? Tak lain karena ‘kampanye’ yang mendorong masyarakat untuk merokok LEBIH DERAS dibandingkan sebaliknya. Coba kita lihat iklan rokok di media massa, terutama televisi. Begitu mantap. Citra dan pesan yang disampaikan dalam iklan-iklan rokok, berikut teknik dan desain pengerjaannya, begitu berkualitas. Kampanye itu justru lebih bisa diterima masyarakat. Tak cuma itu, produsen rokok pun mendapat tempat ‘di hati’ pemerintah daerah. Ini tak lain karena mereka adalah investor yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah. Nah, kalau sudah begini bagaimana..? Kalau mau sukses mengurangi kebiasaan merokok, tirulah Singapura. Di sana harga sebungkus rokok Rp 70 ribu. Itu baru efektif membuat orang ‘menjauhi’ rokok.
Kita lihat saja nanti bagaimana perkembangannya ke depan. Apakah pelaksanaan Perda No 5/2008 di Surabaya berhasil, ataukah bernasib sama dengan Perda DKI Jakarta No 2/2005 tentang Larangan Merokok di Tempat yang Ditentukan yang kabarnya tidak efektif.
Oh ya, sebelumnya mohon maaf kepada teman-teman para rokok mania. Saya sih mendukung perda ini karena saya bukan perokok. Habis, saya sering batuk-batuk kalau kena asap rokok. Tapi saya tidak ada maksud apa-apa ya, cuma sharing doang… :-D
26 Oktober 2009
Share This To :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
siang mas edwin,..
BalasHapuswah kaya'nya emng susah dech mas tuk penerapannya, melarang orang merokok emang ga mudah he..he..coz papa sifa ja susah banget di sadarinnya, di jakarta yg dh lebih dulu di buat peraturan tsbut ja pada kenyataannya ga jalan dan perokok tetp bisa asyik merokok di tempat2 umum..^_^
Edwin,
BalasHapusMudah2an peraturannya bisa terlaksana dengan mulus di Surabaya, tidak seperti di Jakarta.
ngomong2 soal rokok...kalo brenti merokok bisa ngirit duit mayan juga yah
BalasHapuswah kira2 ini bakal efektif ga yah
BalasHapusdolo di jakarta sempet dibikin aturan kayak gini, masi berlaku ga yah
BalasHapuspaling cuman panas doang, ntar juga dilupain
BalasHapushehehe...
Peraturan seperti ini kayaknya sulit deh implementasinya, contohnya di Jakarta, kurang efektif dan berdampak nyata. Mudah2an di Surabaya lebih sukses...
BalasHapusAku sih pengennya dunia ini bebas dari asap rokok... ^_^
BalasHapusDi Singapura yang Mas Edwin sebutkan itu, tidak cuma harga rokoknya yang selangit. Tapi dendanya juga selangit. Dan polisi Singapura tidak mau kompromi kepada mereka yang nekat merokok di depan umum, langsung digelandang ke kantor polisi seperti hewan.
BalasHapusIndonesia tidak berani seperti itu. Budaya kita terlalu permisif.
pedih rasanya ga bisa ngrokok sambil jalan2 sekarang
BalasHapussegarnya udara kalo tidak ada yang merokok di tempat umum. Suka sebel sih kalo ada yang merokok, sudah asapnya kemana2 bikin jadi penyakit, dan sepertinya orang yang merokok egois dan bodoh deh...coz tidak memperdulikan sekitar dan udah tau sumber penyakit masih aja merokok. Maaf ya buat yang merokok karena kenyataannya gitu. Peraturan kayak gini bagus bgt tapi penerapannya mesti jelas dan tegas.
BalasHapusKayaknya kalo seperti Singapura pasti negara kita akan lebih bersih
Pentingnya pendidikan islam maupun umum insya Allah membentuk kesadaran terhadap diri sendiri dan juga orang lain
BalasHapusbetul mas.. mdah2an sosialasi-nya lbih baik dan didukung oleh kampanye besar2an,rokok mahal, pajak rokok mahal.. akan sngat saya dukung sekali... bukan apa2, rokok itu makruh (bahkan ada yg berijtihad haram) juga nambah pnyakit... so brhnti skrang juga deh..
BalasHapusDuh memang susah juga ya... tapi memeng kudu bisa... ohya doain ya... sy lagi belajar ngurangin nih...
BalasHapusDuh memang susah juga ya... tapi memeng kudu bisa... ohya doain ya... sy lagi belajar ngurangin nih...
BalasHapussaya juga mendukung, agar tertib, hanya di tempat yang telah disediakan saja boleh merokok.
BalasHapusmerokok selain merugikan diri sendiri juga merugikan orang lain.
BalasHapusbagi yang merokok kurangilah secara perlahan, syukur bisa berhenti, dan yang bisa menghentikan hanyalah anda sendiri.
(koq malah kampanye sih... maaf).
salam sobat
BalasHapusya,,merokok ditempat yang khusus ruang untuk merokok,jangan sembarang tempat,,bikin asap dan pencemaran saja, bahkan orang lain jadi perokok pasif, karena tak sengaja menghirup asap rokok.
semoga terlaksana peraturan tersebut.
sekalian aja masuk surabaya dilarang merokok
BalasHapusjangan2 yg ngebuat larangan msh terima fee dr pabrik rokok sob?
BalasHapuspersis wkt mui mbahas fatwa rokok malah sambil merokok....
ujung2nya mui dr cabang penghasil rokok terbesar msh blm menerima larangan itu..
ini dia salah satu ketetapan yang ga bakal dijalanin
BalasHapusHmm...
padahal kan di sby, sampoerna merajalela
coba kita lihat, apakah berhasil sodara-sodara
BalasHapusmas edwin, smoga saja perda itu dpt dilaksanakan dgn efektif. setidaknya ini merupakan peringatan bahayanya merokok, apalagi di tempat umum. smoga juga di dukung oleh semua pihak
BalasHapus(Seandainya saya calon Presiden)
BalasHapusSebagai warga negara yg baik tentu saja saya menilai bahwa peraturan ini sangat bagus. Masyarakat juga harusnya mematuhi dan mendukung, bukannya malah melanggar. Mari kita disiplinkan kehidupan kita sehingga kita bersama-sama membawa negara ini ke arah depan yg lebih baik.
(Sayangnya saya perokok dan pelanggar aturan pemerintah)
wedew, kalo peraturan ini mau diberlakukan di Manado... tidaaaaaaaaak mauuuuuu...
Kalau tetap diberlakukan... saya langgaaaaaaarrrr....
wkwkwkwk...
waaaaaaaaaaaa aku ngomen disini malah sambil merokok dji sam soe
BalasHapushmmmm.. dirumah belum ada perda pelarangan merokok
Bener banget, kayanya cuma musiman doank :)
BalasHapussebenarnya seh...cuma masalah konsistensi pelaksanaan saja...contohnya dulu juga tahun 70-an orang naek motor ndak wajib pakai helm.
BalasHapusTapi karena konsisten dijalankan, paling tidak di banyak jalan sekarang orang sudah mulai pakai helm
sebenarnya seh...cuma masalah konsistensi pelaksanaan saja...contohnya dulu juga tahun 70-an orang naek motor ndak wajib pakai helm.
BalasHapusTapi karena konsisten dijalankan, paling tidak di banyak jalan sekarang orang sudah mulai pakai helm
Susah juga melarang-larang rokok.. ribuan orang juga hidup dari industri rokok..
BalasHapusmampir. .
BalasHapushttp://technosurvivor.com/2009/11/02/mbah-gendeng-seo-competitionkeywordnya-mbah-gendenghadiahnya-juga-gendeng/
wah kayanya ga bakal jalan tuh peraturankaya gtu
BalasHapussusah pasti
mm sebenarnya aku juga ga suka perokok tp cowoku perokok hehehe
Daripada repot-repot ngaturnya, lebih baik berhenti merokok aja. Mari semua sadar, rokok cuma membuat penyakit dan kanker (kantong kering)
BalasHapuskenapa susah?? asal ada kemauan aja..
BalasHapusapalgi udah jadi kebiasaan sehari2..
BalasHapusbener bgt tuh!
BalasHapusGreat goods from you, man. I have understand your stuff previous to and you're just extremely magnificent. I really like what you have acquired here, certainly like what you're saying and the way in which you say it. You make it entertaining and you still take care of to keep it sensible. I can't wait to read far more from you. This is really a tremendous.
BalasHapusMenurut saya merokok adalah hak pribadi asal tidak menggangu kepentinagan umum.
BalasHapusI am delighted about the useful information that are in your reviews.I will likely bookmark your webpage and visit everyday. I reflect I will likely learn a ton from them!
BalasHapusKasihan Perokok pasifff
BalasHapusAyoo semangat tinggalkan rokokkk
BalasHapusDuh memang susah juga ya... tapi memeng kudu bisa... ohya doain ya... sy lagi belajar ngurangin nih...
BalasHapussetuju kasian yang terkena asapnya, padahal lebih berbahaya tuh
BalasHapusterimakasih banyak atas artikel ini dan salam kenal dan sukses selalu ya..
susah kalo gak isep rokok sehari aja
BalasHapusmulut pait, otak berhalunisasi
Sebenarnya sih memang rokok kurang baik untuk kesehatan, tapi pencegahan yang terbaik menurut saya bukan diatur, tapi pemerintah harus siap rugi dengan menghentikan produksi rokok. Tapi saya rasa tidak mungkin karena pemasukan kas pemerintah dari pajak rokok sangat besar.
BalasHapuspercuma diberlakukan kalau yang membuatnya sendiri tidak bisa memberikan contoh yang baik...
BalasHapuspengusaha rokok itu kaya buanget, agak susah kalo harus atur orang ngerokok
BalasHapusngomong2 soal rokok...kalo brenti merokok bisa ngirit duit mayan juga yah
BalasHapusbener bgt tuh!
BalasHapusRokok memang bahaya bagi kesehatan kita
BalasHapushati-hati dengan bahaya rokok,hentikan sebelum kita sakit
BalasHapushanya bakar duit klw rokok.
BalasHapusPerusahaan rokok yg kaya.. kita yg bakalan mati
BalasHapusterima kasih atas informasinya
BalasHapusMet malam, terimakasih banyak atas artikelnya, sangat bermanfaat untuk saya.
BalasHapus