08 Oktober 2010
37 comments

Banjir Papua, Sekuel Bencana

Jumat, Oktober 08, 2010
Bencana ekologi kembali mendera negara kita, kali ini menimpa saudara-saudara kita di kota Wasior, Papua. Banjir bandang akibat luapan dua sungai menghantam kota di provinsi paling timur itu. Sergapan air bah yang mengingatkan kita kepada tragedi tsunami di Aceh enam tahun silam telah membawa korban jiwa menembus angka seratus. Kota kecil itu pun luluh lantak berserakan.

Semua orang langsung tahu apa penyebab musibah yang sering terjadi di berbagai pulau di negara kita itu. Ya, apa lagi kalau bukan penggundulan hutan. Deforestasi secara membabi buta dan sistematis telah lama dilakukan di negara kita, tanpa pernah ada yang mampu (atau mungkin tepatnya, MAU) mengendalikannya demi keselamatan ekosistem kita.

Bencana di Wasior hanyalah sekuel atau lanjutan dari bencana-bencana ekologi serupa selama ini. Ya di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan kini giliran Papua. Penyebabnya selalu sama. Sejak tahun 1960 dan 1970-an, wilayah negara kita yang memang kaya akan sumber daya alam –termasuk hutan tropis- sudah dijadikan ‘shadow ecology’ bagi negara-negara lain. Apa itu ‘shadow ecology’? Ia adalah suatu wilayah yang gemah ripah loh jinawi yang dieksploitasi oleh pihak lain (baca: negara lain) untuk diekstrak hasil bumi yang ada di dalamnya. Pada gilirannya, digunakan untuk kepentingan bisnis pihak bersangkutan.

Siapa pihak-pihak itu? Kita tak perlu menyebut nama. Yang jelas, mereka adalah negara maju yang unggul dalam penguasaan teknologi namun memiliki keterbatasan dalam sumber daya alam yang ada di ’rumahnya’ sendiri. Berbalut kerja sama dalam mekanisme penanaman modal asing, mereka mengeksploitasi kayu-kayu Indonesia, dan juga hasil kekayaan bumi lain.

Bagaimana peran pemerintah? Nah, ini bagaikan lingkaran setan. Mereka tentu welcome kepada investor, apalagi asing, demi meningkatkan performa perekonomian. Akibatnya, penebangan hutan menjadi tak terkontrol dan, ...bencana demi bencana datang silih berganti.

Namun jika cuma pihak asing yang disalahkan, kita salah. Harus diakui, banyak perusahaan lokal yang juga ikut ambil bagian dalam degradasi ekologi kita. Mereka juga melakukan eksploitasi hutan secara masif demi kepentingan bisnis mereka. Tak hanya perusahaan yang terjun langsung di bidang pengolahan hasil kayu, yang tidak terkait langsung dengan kayu pun ikut serta.

Contohnya bank. Bagaimana bisa? Perlu diketahui, hampir semua bank memasukkan unsur track record dan potensi terhadap degradasi lingkungan hidup dari suatu perusahaan dalam proses analisis kredit mereka sebelum suatu perusahaan diputuskan menerima fasilitas pembiayaan bank sebagai debitur. Tujuannya, untuk membantu melindungi lingkungan hidup dari aktifitas industri yang eksploitatif. Ini adalah bagian dari manifestasi tanggung jawab terhadap lingkungan, yang dikenal dengan corporate social responsibility (CSR).

Bagaimanapun, harus diakui kalau kenyataan di lapangan tidaklah demikian. Nyatanya, banyak perusahaan debitur bank yang tetap lolos dan terus menjalankan aktifitas industri yang ’melahap’ kekayaan alam. Ironis, saat di kantor saya sedang menonton berita di televisi yang menyebutkan bahwa banjir Papua disebabkan habisnya kayu merbau di sana, pada saat yang sama saya sedang menangani dokumen ekspor nasabah saya yang hendak mengirimkan kayu merbau dari Papua ke luar negeri.

Ini realita. Kenyataan yang ada di balik layar memang menunjang terjadinya bencana-bencana itu. Jika ini tak pernah dihentikan –atau paling tidak dikendalikan- yang namanya bencana banjir seperti di Papua akan berlanjut di daerah-daerah lain. Tak ubahnya sebuah sekuel atau serial.


.

37 comments:

  1. wah sekuel, kaya transormer aja mas :D

    BalasHapus
  2. Halo Edwin,
    Saya sependapat dengan anda.
    Kalimantan sudah dibuat "gundul", Sumatera sedang dalam proses yang sama, sekarang Papua mau dikorbankan lagi.
    Selain itu, banyak bencana yang dipicu oleh tindakan manusia seperti banjir tahunan di Jakarta akibat pembangunan yang dilakukan secara "liar" dikawasan puncak.

    BalasHapus
  3. menyedihkan mas,disinyalir penyebab utamanya penggundulan Hutan.

    btw, selama atas adik barunya...

    BalasHapus
  4. Entah knp, musibah tak henti-henti melanda negeri ini.

    BalasHapus
  5. harus sabar mengahadapi semua cobaan ini,,

    http://pusatduniamaya.blogspot.com

    BalasHapus
  6. Yang nebang rakyat(jahat) yang nanggung (uang)rakyat...

    BalasHapus
  7. smoga tuhan memberikan keberkahan untuk bumi pertiwi ini,..

    BalasHapus
  8. bencana dimana mana ya tetep kita harus peduli sob

    BalasHapus
  9. hmhm turut berduka aja buat para korban semoga cepet dapat bantuan aja dari bapak plokmator

    BalasHapus
  10. Makasih atas infonya,sangat bermanfaat buat saya:)

    BalasHapus
  11. Kekayaan alam bangsa kita memang banyak 'dirampok pihak luar'... menyedihkan :(

    BalasHapus
  12. ...selain membantu sebsanya, yuk kita sama istighfar....astaghfirullahaladziiim.....

    BalasHapus
  13. Bencana masih terus melanda, kita tetap harus waspada....oke bro...
    thanks infonya...

    BalasHapus
  14. bnyak bencana di indonesia disebapkan manusia indonesia sendiri yang salah, hutan ditebng terus akibatnya bnjir pun melanda....hutan papua mungkin 5o tahun lagi sudah habis...

    BalasHapus
  15. mungkin itu hanya teguran dari alloh swt...

    dan kita harus bersabar menghadapi cobaan tersebut..


    thank ya info nya

    BalasHapus
  16. cobaan dari yang maha kuasa,,

    yang sabar aja...

    BalasHapus
  17. astagfirulloh ha'adzimm..
    bencana dan bencan dimna-mana

    BalasHapus
  18. akibat ulah manusia itu mah.....

    BalasHapus
  19. itu juga akibat ulah tangan manusia jga, pada nebangin pohon gan

    BalasHapus
  20. allah pernah berkat di al quran, klu ga slah, " telah tampak kerusakan didarat dan dilaut, akibat ulang tangan manusia" klu ga slah seperti itu bunyi nya.. maaf klu slsah.

    jadi sebagai manusia seharusnya kita mencintai bumi yang sungguh indah ini.

    BalasHapus
  21. Kita sebagai manusia harus intropeksi diri kenapa musibah terjadi,

    BalasHapus
  22. baru tau kalo papua juga bisa banjir
    soalnya disana kan daerah gunung

    BalasHapus
  23. semoga kita semua bisa terhindar dari bencana....amin

    BalasHapus
  24. Terimakasih banyak atas informasinya.,
    Sungguh luar biasa sekali banyak pelajaran yang saya dapatkan.... setelah saya berkunjung ke blog ini

    BalasHapus

 
Toggle Footer
Top