24 April 2009
7 comments

Ini Dia Modus Baru Penipuan Lewat ATM

Jumat, April 24, 2009
SAAT mem-posting artikel “Hati-hati Peredaran Cek Palsu” di blog ini bulan lalu, yang menjadi fokus saya adalah cek palsunya. Kebetulan saya mendapatkan ‘bahan cerita’-nya dari berita di koran. Ada foto cek palsunya pula. Akhirnya saya pikir yang penting untuk dijadikan sharing adalah tentang cek palsu itu. Bagaimana cerita di balik cek palsu itu saya anggap tidak begitu penting.

Tapi saya kaget setelah mendengar cerita teman saya pekan lalu. Dia telah menjadi korban penipuan lewat Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Yang bikin saya kaget adalah modus operandi si pelaku penipuan. Ternyata sama persis dengan berita di koran yang saya anggap tidak penting itu. Jadi, sebenarnya benang merah dari kedua kasus di atas bukan hanya cek palsu, tapi juga PENIPUAN LEWAT ATM.


Malah saya pikir yang menjadi TUJUAN UTAMA-nya adalah penipuan lewat ATM, sedangkan cek palsu itu hanyalah salah satu sarana pancingannya.

Ceritanya begini. Hari Selasa tanggal 14 April lalu, saat hendak berangkat kerja teman saya menemukan amplop coklat ukuran folio di sekitar rumahnya. Dibuka, isinya selembar cek Bank Rakyat Indonesia (BRI) senilai Rp 2,2 miliar, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan bukti kepemilikan tanah. Ada juga kop surat perusahaan, alamat, contact person, dan nomor telepon serta ponsel. Teman saya lalu mengirimkan SMS ke nomor ponsel itu, memberitahukan bahwa dia telah menemukan dokumen tadi.

Tak lama, ponselnya berdering. Ternyata dari seseorang yang dihubungi via SMS tadi. Dia mengaku pemilik dokumen itu dan mengatakan telah kehilangan dokumen itu saat tugas dinas ke Surabaya. Dia kemudian menjanjikan teman saya imbalan Rp 20 juta, tapi dokumennya harus diantarkan langsung ke Jakarta, tempat kantornya berada.

Teman saya keberatan. Tapi sejurus kemudian, dia ditawari separuh imbalannya dibayar di muka. Sepuluh juta rupiah segera ditransfer ke rekeningnya! Sang pemilik dokumen pun menanyakan nomor rekening teman saya.

Siapa yang tidak ngiler ditawari sepuluh juta efektif. Apalagi ditransfer ke rekening kita sendiri, pasti aman kan. Begitu juga pikir teman saya. Dia langsung menyebutkan nomor rekeningnya kepada si penelepon di ujung sana. Setelah itu, teman saya diminta mengecek di ATM setengah jam kemudian.

Singkat kata, teman saya sudah di dalam bilik ATM untuk mengecek apakah uangnya sudah masuk. Ternyata belum. Tak lama, si pemilik dokumen menelepon. Dia mengatakan uang yang dikirim dalam US dolar, makanya tidak bisa langsung terkredit ke rekening. Dia lalu ‘memandu’ teman saya untuk mengikuti instruksi yang dia berikan, agar uangnya bisa masuk rekening. Sayangnya, teman saya mau mengikuti bujukan itu. Tidak tahu apakah karena kena ilmu gendam atau karena sedang dibutakan oleh janji sepuluh juta, dia mengikuti semua instruksi si penelepon.

Beberapa kali teman saya memencet-mencet menu di ATM, hingga tiba-tiba…syuutt, keluar slip dari mesin ATM. Dan ternyata, saldo dia telah berpindah ke rekening lain…

Untungnya teman saya sudah biasa rekeningnya bersaldo cekak. Jadi uangnya yang terkuras tidak banyak, hanya 650 ribu. Coba kalau di rekeningnya ada 10 juta, pasti terkuras 9.950.000… :)

Kejadian di atas, ditambah kasus cek palsu di artikel saya yang lain, menurut saya merupakan modus baru penipuan lewat ATM. Jadi saya pikir perlu untuk dijadikan sharing supaya kita semua waspada, dan semoga bermanfaat. Don’t stop being aware

7 comments:

  1. penipuan yg luar biasa..
    idenya itu lho yg aq bikin salut..

    BalasHapus
  2. makin canggih aja dunia cyber crime kita...
    berlomba2 dlm hal maksiat,,menjadikan bangga, besar hati atau memang profesi yah??

    BalasHapus
  3. kalau yg ginian paling mantap kita..!!!!

    BalasHapus
  4. Saya adalah salah satu korban penipuan melalui ATM, kejadiannya pd tgl 6 Juli 2011 Seseorang meelpo ke HP sy yg mau membeli prodak sy seharga 3, 5 jt termasuk ongkos kirim, dia minta no. rek. sy utk mentransfer pembayaran tersebut, tepat jam 5 sore WITA beliau menelpo katanya uang telah ditransfer kerekeing sy, dan disuruh cek di ATM, sy langsung meuju ATM Mandiri, ketika sy cek Saldo saya tdk berubah saya tlp. dan beri tahu bahwa uangnya belum msk, lalu beliau bilang mungkin ada gangguan cuba sy hubungi Call Center mandiri dulu katanya, kemudian dia suruh matikan HP sy, tiba-tiba msk nomor br dengan nada awal iklan Bank mandiri yg ada di ATM kemudian dia tanyakan ada permasaalahan apa, sy ceritakan bahwa sia pulan telah mentransfer dana sejumlah 3,5 jt tp belum masuk ke rekening saya Disitulah Dia mulai memandu sy untuk mengutak atik tombol-tombol yg ada di ATM dgn bermacam kode angka, ketika Slip bukti transfer keluar sy kaget ko sisa saldo direkening st tinggal 300 rb, sy langsung melapor ke pihak Bank Mandiri utk memblokir Rekening yg ada di slip bukti transfer tersebut kemudian sy melapor ke Kepolisian sy menerima Surat Keterangan penipuan dan sy serahkan ke pihak Bank sore itu jg,dan Rek sd terblokir sampai saat ini, cuma yg jd masalah sampai saat ini pihak bank Mandiri belum bs mengembalikan uang sy karena hrs menunggu sipenipu itu di panggil 3 kali apabila tdk datang br pihak bank berhak mengem,balikan dana sy, tp sy yakin Dia tdk akan datang,,, jd tolongh uang sy secepatnya di kembalikan sdh 6 bulan sy menunggu,, ,

    BalasHapus
  5. Sebagai pengusaha yang bergerak di penjualan bunga online saya sering mendapatkan sms atau pun telepon penipuan dengan modus operandi, transfer uang yang belum masuk. Jadi harap hati-hati pada rekan rekan semua yang bergerak dipenjualan online

    BalasHapus
  6. wah harus berhati2 klo lagi mengambil uang di atm

    BalasHapus
  7. Ikut prihatin dengan kasus pak Djusman

    BalasHapus

 
Toggle Footer
Top