Cara Menghindari Kematian

Sebuah koran yang telah lama terbit di Arab Saudi, Al Qashim, pernah memberitakan kisah seorang pemuda di Damaskus (Syria) yang tengah bersiap melakukan perjalanan. Dia memberi tahu ibunya jam keberangkatan pesawat terbang yang akan membawanya. Sebelum berangkat, sang pemuda berniat beristirahat dahulu. Untuk itu, dia meminta ibunya untuk membangunkannya menjelang berangkat menuju bandara.

Saat sang anak tidur, sang ibu mengikuti berita cuaca dari radio yang menjelaskan bahwa angin bertiup kencang di langit yang mendung pekat. Karena rasa sayangnya kepada anak satu-satunya itu, sang ibu tidak membangunkannya dengan harapan sang anak tidak terbang di hari itu karena cuaca yang sangat tidak mendukung. Sesuatu hal yang buruk dan tak diinginkan sangat dikuatirkan oleh sang ibu.

Ketika telah yakin bahwa waktu keberangkatan pesawat telah lewat, sang ibu bermaksud membangunkan anaknya. Namun sang anak tak kunjung bangun dari tidurnya meski tubuhnya diguncang-guncang. Siapa menduga, dia telah meninggal di tempat tidurnya!

”Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu. Kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (Al-Jumu’ah: 8)

Ternyata... tidak ada sama sekali cara untuk lari dari kematian. Kematian akan menemukan kematian itu sendiri. Yang harus selalu diingat oleh seorang hamba adalah bahwa dia sedang berjalan menuju kematian. Sungguh indah ungkapan Ali bin Abi Thalib: ”Sesungguhnya hari ini adalah beramal dan tidak ada hisab. Sedangkan esok adalah hisab dan tidak ada lagi beramal.”

Semoga menjadi renungan kita semua...

Sumber:

Mustahiq

Januari 2013

.