Sepuluh Ribu Jam

 Ada inspirasi menarik dari Iman Supriyono, seorang strategic finance specialist, terutama bagi saya, anda, atau siapa saja yang sedang memulai sebuah usaha atau segala sesuatu yang membutuhkan undertaking jangka panjang. Apa itu? Sepuluh ribu jam. Melalui sepuluh ribu jam untuk kemudian dianggap layak? Ya, seperti itulah.

Analoginya adalah seorang pilot pesawat terbang. Opini kebanyakan orang, pilot adalah pekerjaan bergengsi. Gaji puluhan juta adalah salah satu indikatornya. Puluhan kali UMR yang diterima kebanyakan pekerja di negeri ini. Mengapa tinggi? Tak lain karena tingginya tuntutan keahlian dan risikonya. Ratusan nyawa penumpang yang ada di dalam perut pesawat yang dikemudikannya benar-benar berada di tangan sang pilot. Belum lagi risiko terhadap keselamatan dirinya sendiri.

Tak hanya itu, ada banyak aspek teknis yang begitu membutuhkan kesempurnaan keahlian. Sebagai contoh, pesawat Boeing 737 melaju dengan kecepatan 300 km/ jam saat rodanya menyentuh aspal di landas pacu bandara. Situasinya kira-kira akan lebih sulit daripada mengemudikan sebuah ’bus raksasa’ berkapasitas 150-200 penumpang dengan kecepatan 3 atau 4 kali kecepatan mobil normal. Butuh kepiawaian luar biasa. Wajar jika keahlian itu dihargai dengan gaji tinggi.

Iman lalu membandingkan Boeing dengan pesawat kecil jenis Pilatus PC-6 B2H4 yang pernah ditumpanginya saat consulting di Kalimantan. Pesawat mirip capung dengan baling-baling di hidungnya itu hanya mampu membawa maksimal 9 penumpang. Landasan pacu yang diperlukan cukup sepanjang 250 meter. Permukaannya pun bisa cuma tanah berumput. Bandingkan dengan landasan pacu 3 km beraspal mulus yang dibutuhkan oleh Boeing 737.

Bagaimana dengan gaji pesawat kecil itu? Tentu jauh jika dibandingkan dengan gaji pilot pesawat besar. Gengsinya juga kalah jauh. Pesawat kecil biasanya hanya terbang di kota-kota pedalaman. Lalu pertanyaannya, mengapa ada yang mau menjadi pilot dengan kondisi begitu?

Ternyata, seorang pilot baru boleh menerbangkan pesawat besar setelah mengantongi sekitar 10 ribu jam terbang dengan pesawat kecil. Tiga tahun lebih setara dengan pekerjaan normal. Jadi, menjadi pilot pesawat kecil (bergaji rendah dan kurang bergengsi) adalah perjalanan yang harus dilalui sebelum menjadi pilot pesawat besar (dengan gaji tinggi dan bergengsi).

Beratkah? Tidak juga. Sebuah perjalanan yang wajar-wajar saja. Pekerjaan lain juga kurang lebih sama. Memang, jam terbang tinggi selalu dibutuhkan untuk sukses di bidang apa pun. Sepuluh ribu ’jam terbang’. Anda ingin sukses di bidang apa? Siap mengarungi 10 ribu jam terbang?


.