Jika anda berkunjung ke Jawa Timur, jangan lupa singgah di Tuban. Kabupaten yang terletak di sepanjang pesisir utara Jawa Timur ini menawarkan kekhasan yang tak kalah dari kota-kota besar Jawa Timur lain, seperti Surabaya, Malang, dan Kediri.
Selain itu, Tuban memiliki catatan penting dalam sejarah berdirinya. Geliat politik dan budaya Tuban telah muncul sejak zaman Kerajaan Majapahit. Asal nama Tuban sendiri telah ada sejak pemerintahan bupati pertama, yaitu Raden Dandang Wacana. Namun penetapan tanggal hari jadi Tuban didasarkan pada pengangkatan Raden Haryo Ronggolawe pada 12 November 1293. Pada masa itu Tuban menjadi daerah terpenting Kerajaan Majapahit karena memiliki armada laut yang sangat kuat.
Tak hanya penting pada masa Majapahit, Tuban juga menjadi nadi pada masa penyebaran Islam. Ini karena posisi Tuban ada di pesisir utara Jawa yang menjadi jalur utama pedagang dari Jazirah Arab yang sedang menyebarkan agama Islam. Pada perkembangannya, penyebaran Islam dilakukan oleh para Wali. Tak mengherankan jika Tuban disebut sebagai Kota Wali. Makam para Wali pun banyak dijumpai di Tuban dan menjadi objek wisata penting. Di antaranya makam Sunan Bonang, Syeh Maulana Ibrahim, dan Sunan Bejagung. Yang menjadi ‘magnet’ adalah makam Sunan Bonang. Sebagai salah satu dari Wali Songo, makam Sunan Bonang tak pernah sepi dari peziarah. Pada momen tertentu, seperti peringatan haul Sunan Bonang, pengunjung makam bisa jauh melonjak dibandingkan hari biasa.
Bicara soal objek wisata, Tuban layak berbicara lantang karena daerah ini memiliki eksotisme wisata dan budaya yang mengagumkan. Selain dijuluki Kota Wali, Tuban juga dikenal sebagai Kota Seribu Gua karena terletak di deretan Pegunungan Kapur Utara yang memiliki banyak gua. Misalnya, Gua Akbar dan Gua Putri Asih. Juga, Gua Ngerong. Gua ini sangat eksotik karena terdapat aliran sungai di dalamnya yang tak pernah kering di musim kemarau sekalipun. Sungai itu menjadi kian menarik karena terdapat ratusan ikan dari berbagai jenis di dalamnya. Gua Ngerong juga menawarkan ketegangan yang membuat bulu kuduk berdiri. Tak percaya? Silakan ‘temui’ ribuan kelelawar yang tinggal di dalamnya.
Tuban juga memiliki objek wisata dengan level dunia, yaitu Klenteng Kwan Sing Bio, klenteng terbesar di Asia Tenggara. Praktis, klenteng ini banyak dikunjungi oleh pengunjung mancanegara. Ini sangat bagus bagi prospek pariwisata Tuban. Kwan Sing Bio memiliki kekhasan yang berbeda dari klenteng lain. Jika kebanyakan klenteng menggunakan naga sebagai simbol, Kwan Sing Bio memilih kepiting sebagai simbolnya. Selain itu, posisinya yang menghadap laut menjadi daya tarik tersendiri.
Cukupkah mengeksplorasi eksotisme Tuban sampai di sini? Ternyata tidak. Tuban juga memiliki warisan sandang yang sangat artistik, yaitu batik. Batik Tuban merupakan batik yang paling khas di Jawa Timur. Ini karena bahan kain yang digunakan untuk membatik dipintal langsung dari kapas. Prosesnya, gulungan kapas dipintal menjadi benang, lalu ditenun. Setelah menjadi selembar kain, baru dibatik. Batik ini kemudian disebut batik gedog.
Ciri khas batik gedog Tuban adalah serat benangnya yang kasar. Juga, warna khasnya adalah nila dan agak gelap. Warna ini terus dipertahankan sebagai identitas batik gedog.
Keistimewaan batik gedog tidak hanya terletak pada proses pembuatannya, namun juga pada motifnya. Motif-motif itu adalah panjiori, kenongo uleren, ganggeng, panji krentil, panji serong, dan panji konang. Tiga motif terakhir konon dahulu hanya dipakai oleh pangeran. Sedangkan batik bermotif panji krentil berwarna nila bahkan diyakini dapat menyembuhkan penyakit.
Kini, motif-motif batik gedog itu juga diaplikasikan pada media lain, tidak semata pada kain tenun gedog. Ini dilakukan untuk memenuhi selera pasar konsumen modern. Jika dahulu kain batik tenun gedog hanya terbatas untuk digunakan sebagai taplak meja, selendang, dan kemeja, kini motif batik gedog dapat dijumpai pada kaos, daster, dan pakaian wanita lainnya.
Aplikasi batik gedog pada kaos banyak digemari konsumen lokal. Sementara batik tenun gedog digandrungi konsumen dari Bali dan mancanegara. Tak mengherankan jika batik tradisional khas Tuban ini telah melanglang buana ke berbagai penjuru dunia. Selain itu, bahan kain dan pewarna batik Tuban sering menjadi referensi utama para produsen batik dari daerah lain di nusantara.
Rasanya, sudah cukup alasan bagi anda untuk memasukkan Tuban ke agenda wisata anda. Eksotismenya menjadikan Indoensia semakin kaya akan khazanah keindahan alam dan kekayaan budaya.
.
19 Juli 2010
Share This To :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tq infona mas :)
BalasHapuslengkap infonya mas...ntar kalau punya duit lebih boleh deh mampir kesana (hehehe..ngarep). Mirip dengan di Bali, disini juga ada goa sakral yang dihuni oleh ribuan kelelawar yang disebut "Goa Lawah", dan juga memiliki kain tenun asli yang disebut "Endek Gringsing".Maaf promosi dikit, hehehe..
BalasHapusyap tuban..betapa kayanya indonesiaku ini..td sy liat batiknya kereeen jg,
BalasHapusKota yang sangat menarik :)
BalasHapusMas Edwin, waktu saya cek kalau blog saya link ke bad neighborhood pake tools di http://www.bad-neighborhood.com/text-link-tool.htm, blognya mas Edwin masuk kategori blog spam.
BalasHapusBisa di cek dulu ke sana mas.
Halo Edwin,
BalasHapusSelama ini saya hanya tahu bahwa Tuban terletak di Jawa Timur saja, tidak pernah tahu hal2 lainnya.
Setelah membaca tulisan anda sekarang saya jadi tahu nanti kalau berkunjung ke Jawa Timur harus mampir di Tuban.
Terima kasih informasinya.
Saya lebih berkesan di Tuban karena pantainya yang indah dan gratis, hehe. Gak kalah sm pantai yang udah dikomersialkan.
BalasHapusJadi inged mudik nih,,
Belum pernah ke Tuban gan, kapan ya bisa kesana?
BalasHapushmm..tuban..pgn kesana nih..kayaknya asyik buat honey moon hohoho
BalasHapusbanyak banar guanya mas... :D
BalasHapuskok ndak dikasih foto mas? jadi kurang tergoda utk menyambangi, hhe
lengkap infonya mas...ntar kalau punya duit lebih boleh deh mampir kesana (hehehe..ngarep). Mirip dengan di Bali, disini juga ada goa sakral yang dihuni oleh ribuan kelelawar yang disebut "Goa Lawah", dan juga memiliki kain tenun asli yang disebut "Endek Gringsing".Maaf promosi dikit, hehehe..
BalasHapusHalo Edwin,
BalasHapusSelama ini saya hanya tahu bahwa Tuban terletak di Jawa Timur saja, tidak pernah tahu hal2 lainnya.
Setelah membaca tulisan anda sekarang saya jadi tahu nanti kalau berkunjung ke Jawa Timur harus mampir di Tuban.
Terima kasih informasinya.
keren, pengen kesana..
BalasHapuspengen ke sana :(
BalasHapusI got what you convey, thanks for swing up. Woh I am willing to judge this website finished google. Thanks For Share.
BalasHapusThis is such a great resource that you are providing and you give it away for free. I love seeing websites that understand the value of providing a quality resource for free. It?s the old what goes around comes around routine. Did you acquired lots of links and I see lots of trackbacks??
BalasHapuskota tuban yang mantap
BalasHapusterima kasih atas informasinya
BalasHapus