Sebuah Renungan
Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dan tinggi derajatnya. Aku telah menerima dan memahami itu saat ditanamkan pendidikan akhlak di sekolah. Sejalan dengan perjalanan usia dan kematangan pikiran, kurasakan itu memang benar adanya. Secara logis, aku sebagai manusia tumbuh dan memiliki organ-organ tubuh yang sangat FUNGSIONAL. Ku punya tangan, kaki, dan jari untuk menggerakkan semuanya. Ku punya otak yang bisa dikembangkan untuk sains dan teknologi yang paling maju sekalipun. Tak hanya itu. Aku juga punya emosi dan kata hati yang menjadi penyeimbang bagi kehendak fisik dan pikiranku. Aku begitu DINAMIS.
Semua itu hanya dimiliki olehku, seorang MANUSIA. Makhluk Tuhan yang lain, lewat… Sebut saja binatang, tumbuhan, jin, syaitan, bahkan malaikat sekalipun. Apalagi yang namanya benda mati seperti gunung yang besar itu sekalipun. Paling-paling yang bisa ia lakukan hanya memuntahkan lahar panas yang mungkin memang bisa membunuh diriku.
Jadi, jangan pernah mencoba menghalangi langkahku. Tuhan sudah memberikan previlege ini untuk mengeksploitasi semua yang kukehendaki. Kalau kau lihat sekarang aku punya jabatan tinggi, itu karena kehebatanku mengelola kelebihan itu. Makanya, jangan teriak-teriak kalau aku korupsi. Itu karena kau tak punya sumber daya untuk melakukan itu! Kalau kau lihat aku bisa menciptakan kapal semegah Titanic, itu karena kehebatanku menggunakan akalku untuk menemukan teknologi titanium. Kapal itu sangat kuat. Bahkan TUHAN pun tak akan dapat menenggelamkannya!!
Makrokosmos
Apa benar sih aku lupa diri kalau kehebatanku ini karena Allah? Di tengah kecamuk rasa di hati, kutengadahkan kepala. Memandangi jutaan bintang kecil yang bertebaran di pekatnya langit malam. Serasa di luar kesadaran, sukmaku seperti keluar dari ragaku dan terbang dengan kecepatan luar biasa ke angkasa, menembus lapisan atmosfer bumi. Semakin tinggi, aku mulai meninggalkan bumi yang selama ini kupijak. Semakin tinggi, bumiku ternyata sebuah bola kecil. Aku pun mulai sadar kalau jabatanku di bumi kini tiada berarti. Semakin tinggi, kini kulihat bumi dan planet-planet lain berputar mengelilingi matahari. Semakin tinggi, matahari dengan planet-planet yang mengelilinginya ternyata berputar mengelilingi kelompok lain yang lebih besar… Hingga akhirnya kulihat mereka bagaikan titik-titik kecil yang mengumpul dan berputar. Itu galaksiku! Bimasakti! Semakin tinggi, ternyata Bimasakti-ku hanya sebiji beras yang berputar, ditelan miliaran galaksi lain, di tengah jagad raya yang tak berbatas.
Mereka semua berputar rapi dengan arah yang sama. Tak ada seliweran apalagi benturan. Mereka seperti bergerak patuh kepada satu perintah. Ya, perintah Allah. Mereka BERTASBIH kepada Allah!!
Kumulai menitikkan air mata. Kini kuyakin aku tak bisa membangga-banggakan lagi jabatan dan kehebatanku. Bumiku yang kupikir besar ternyata hanya noktah kecil. Galaksiku yang kupikir tak terkira ternyata hanya sebutir beras. Lalu aku? AKU HANYALAH KUTU YANG BERTEBARAN DI MUKA JAGAD INI….
Mikrokosmos
Sontak, aku merasakan meluncur ke bawah dengan kecepatan tak terkira. Kumulai masuk ke kumpulan galaksi. Semakin turun, mulai tampak galaksi Bimasakti, kumpulan kelompok matahari yang berputar, hingga tata suryaku. Semakin turun, kini bisa kulihat bumiku yang berupa bola kecil. Semakin turun, bumiku semakin besar dan besar. Kumasuki lapisan atmosfer, hingga kini kulihat laut biru luas membentang dan daratan menghampar. Semakin turun, kulihat ragaku masih menengadah. Bagaikan tanpa bisa direm, sukmaku turun menghunjam masuk ke ragaku hingga bisa kulihat organ-organ tubuhku berdegup dan berdenyut menjalankan fungsi mereka.
Aliran darahku yang deras membawaku menjelajahi seluruh bagian tubuh. Lebih dalam lagi, kujumpai jutaan, miliaran, bahkan triliunan sel-sel tubuhku. Luar biasa…!! Ketakjubanku semakin memuncak saat sukmaku terus masuk ke dalam sel tubuhku. Gila! Bukankah sel adalah bagian terkecil dari tubuhku? Hingga kusampai di bagian inti selku. Itu nukleus. Tak cukup di situ, ku terus menembus dinding nukleus. Ituu…?! Di depan mataku terhampar miliaran untaian spiral. Ya, mereka adalah DNA-ku.
Dan tahukah apa yang dilakukan miliaran DNA itu? Mereka semua berputar dengan arah yang sama dengan begitu teratur. Mereka patuh kepada satu perintah. Perintah Allah. Mereka pun BERTASBIH kepada Allah!
Ternyata bagian-bagian terkecil dari tubuhku pun bertasbih kepada Allah. Mengapa aku tidak? Mengapa hatiku tertutup? Masih pantaskah aku SOMBONG kepada-Nya…??
Yaa Allah, ampunilah dosaku…..
11 September 2009
Share This To :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tulisan yang bagus sekali.
BalasHapusbuat perenungan diri sendiri juga nih.
makasih mas.
ternyata kita terlalu kecil untuk sombong ya? apa yg pantas kita sombongkan?
BalasHapusmenyentuh sekali nih tulisan, lain dari yang lain. hehe...
Bagus dan 'dalam' sekali tulisannya, saluuut...
BalasHapusSubhanallah, dari tata surya sampe DNA, semua bertasbih kepada Allah. Kalo masih ada aja orang sombong, bener2 ngga tau diri...
keren postingannya bos...sangat berguna buat pencerahan dan bahan renungan..
BalasHapusIya benar sekali, renungan yang sangat dalam.
BalasHapuskita dibumi ini memang tidak ada apa-apanya, apalagi dijagar raya ini, mungkin kita adalah mahluk yang tidak bisa terlihat.
semua adalah kekuasaan allah, jadi tidak ada yang bisa kita sombongkan, harusnya malu bagi orang yang sombong, karena yang disombongkan tidak ada apa-apanya, dan lagi yang disombongkan bukanlah miliknya.
Mengembalikan Jati Diri Bangsa
cool post!
BalasHapustapi perlu di perhatian satu hal... 'Egomania'... adalah suatu kondisi mentalitas dimana 'kosmos' kepribadian' seseorang hampir seluruhnya diisi oleh hanya dirinya sendiri.
'Dirinya sendiri' ini mungkin lebih gamblang klu saiia sebut 'ego pribadi' ato bhsa umum menyebutnya 'interes pribadi'. Idiom yg saiia pergunakan dengan menyebut 'mania' tuk menerangkan kadar kepenuhan interes pribadi tadi di tiap sepak terjang seseorang. 'Stadium tinggi' egoisme itu membuat org tsb gag lagi memiliki aktivitas sosial, karena tiap perilaku sosialnya sesungguhnya merupakan aktivitas pribadi. dengan kata lain; seluruh dunia ini, orang lain, lingkungan, fasilitas2 kehidupan, hanyalah bagian dari egonya.
Cantik kata-kata mu..ia membuat ku memikir!!! all the best.:)
BalasHapusEdwin,
BalasHapusJalinan kata-2 yang bagus.
Sebagai manusia kita memang perlu merenungkan tentang segala hal yang berkaitan dengan diri kita. Terlebih disaat kita menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan ini.
Kita hanyalah manusia biasa yang diberikan akal kepintaran oleh sang pencipta...
BalasHapusnice artikel mas
oia, linkya dah saya pasang ^0^
Alam semesta bener2 luar biasa
BalasHapusitulah ciptaan sang Maha Kuasa
betapa indahnya hingga tak mampu kita raih
mampir lagi kang ngabuburit sambil pegang-pegang hape :( lhoohh.. opo tokh hubungannya?!?!?
BalasHapusluar biasa Tuhan YME...Maha segala-galanya....nikmat apa lagi yg masih engkau dustakan wahai manusia????
BalasHapusapalah manusia bila mengandalkan kesombongannya, tak ada apa2nya. ALLAH memberikan nikmat tapi manusia menganggap dirilah yang mencapai semua dengan kemampuannya.sungguh bodoh bila manusia tak bersyukur akan nikmatNYA
BalasHapusapa yg harus kita sombongkan kalau semua yg kita miliki, bukanlah kepunyaan kita, semua yg kita miliki hanyalah titipan dr Alah SWT, yang suatu saat nanti pasti akan diambil, apa yg kita miliki ? kalau sdh d ambil, masih pantaskah kita sonbong ? misalnya ada orang menitipkan barang, trs dg smbongnya kita pamer2kan kpd orang2, kalau suatu saat titipan itu d ambil ama yg punya, masihkah mampukah kita sombong ?
BalasHapusgak pantas lagi..
BalasHapusgak pantas q hrus sombong dgn yg lain..
BalasHapusThis is great! It really shows me where to expand my blog. I think that sometime in the future I might try to write a book to go along with my blog, but we will see.Good post with useful tips and ideas.
BalasHapusHi there, just became aware of your blog through Google, and found that it is really informative. I am gonna watch out for brussels. I will be grateful if you continue this in future. Lots of people will be benefited from your writing. Cheers!
BalasHapusKita sebenarnya begitu kerdil, karena kita adalah milik-Nya
BalasHapusHi, really loving the design and style of your blog post. Would you mind plainly asked you what style youre utilising here? I'm fresh to this, but We're hoping to possess mine looking nearly simply because cool like yours. Thanks a lot.
BalasHapusCantik kata-kata mu..ia membuat ku memikir!!! all the best.:)
BalasHapusitulah kehebatan alam yang Tuhan ciptakan.
BalasHapusterima kasih atas informasinya
BalasHapus