Permendag tertanggal 1 Mei 2009 tersebut pada intinya melarang sementara impor hewan babi dan produk turunannya yang belum diolah (Nomor HS.01, HS.02, HS.05, HS.30, dan HS.41) dari tujuh negara yang tertular virus flu babi, yaitu Meksiko, Amerika Serikat, Perancis, Kanada, Israel, Spanyol, dan Selandia Baru.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, larangan impor itu merupakan salah satu tindakan antisipatif untuk membendung merebaknya virus flu babi (swine influenza) yang telah menyebar di beberapa negara.
“Berdasarkan ketentuan Sanitary and Phytosanitary Agreement sebagaimana diatur WTO, kita boleh melarang sementara impor dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat,” katanya.
Peraturan ini resmi berlaku 1 Mei 2009 dan akan dicabut apabila Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WTO) menyatakan bahwa situasi sudah kembali normal, dalam arti penyebaran virus tersebut telah berhasil diatasi.
Dengan adanya permendag baru tersebut, maka status impor hewan babi dan produk turunannya yang telah dilakukan sebelum berlakunya permendag dapat dimasukkan ke dalam daerah pabean Indonesia, sepanjang tanggal kedatangannya dibuktikan dengan Dokumen Kepabeanan BC 1.1., serta dilengkapi dengan dokumen hasil pemeriksaan Badan Karantina Pertanian atau izin impor dari instansi terkait lainnya.
Adapun babi dan produk turunannya yang tiba di pelabuhan Indonesia pada atau setelah tanggal ditetapkan permendag tersebut wajib diekspor kembali atau dimusnahkan.
Depdag hanya melarang impor dari tujuh negara sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian dari 11 negara yang sudah ditetapkan WHO.
Kendati demikian, terhadap negara-negara yang belum termasuk dalam permendag itu, yaitu Austria, Jerman, Belanda, Swiss, dan Inggris, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan menteri teknis terkait.
(Sumber: Maria Y. Benyamin, Bisnis Indonesia, 2 Mei 2009)
Ya, mungkin karena itu
BalasHapusmasa di stop sih ?
BalasHapusYa pemerintah mesti peka terhadap isu2 yg terjadi di luaran sana..
BalasHapusuntuk mengantisipasi hal2 yang tidak terduga..
Peluang Usaha Terapi Ion Elektrik Modal Terjangkau.!!
aduh jadi takut yaaaah
BalasHapusmemang babi harusnya tidak ada di tanah air karena sumber penyakit itu dari daging babi.
BalasHapusbabi emang berbahaya bagi kesehatan tubuh
BalasHapusbener banget tuh pemerintah . memang babi luar negeri harus di musnahkan
BalasHapusane setuju ama pemerintah yang menyetop daging babi impor.. top buat pemerintah
BalasHapusSemoga saja tidak ada penyelundupan
BalasHapusJangan Makan Babi kalo takut
BalasHapussaya setuju juga, sebaiknya kita menjaga nilai2 kita, mungkin pemerintah punya pertimbangan tersendiri, info bagus juga ya!
BalasHapusane setuju ama pemerintah yang menyetop daging babi impor.. top buat pemerintah
BalasHapussaya baru tahu kalo daging babi aja diimport
BalasHapusbukankah penggemar daging ini hanya sedikit saja...
Padahal sudah sangat jelas kandungan di dalam babi tidaklah sehat untuk kesehatan tubuh. Apalagi mayoritas penduduk Indonesia muslim, tentu saya sayang setuju bila daging hewan ini di stop.
BalasHapusgak pake flu babi juga gak baik buat kesehatan manusia
BalasHapuspemerintah harus peka jangan sampai daging yang di impor membawa penyakit bagi masyarakat...
BalasHapusjadi takut
BalasHapusJangan Makan Babi kalo takut
BalasHapuspemerintah harus peka jangan sampai daging yang di impor membawa penyakit bagi masyarakat...
BalasHapusKenapa harus pakai daging impor,emangnya daging-daging lokal kita kagak bermutu ya?.
BalasHapusDaging babi impor dapat menyebabkan flu babi....emangnya daging babi lokal tidak bisa kena virus flu babi???
BalasHapusBukannya babi di Indonesia itu ternak dalam negeri ya. Baru tahu saya kalau banyak impor juga
BalasHapuspastikan jangan makan babi, kalau da sakit hewannya
BalasHapussemoga pemerintah bisa lebih waspada sehingga impor daging flu baby tidak masuk indonesia
BalasHapusdaging babi banyak mengandung penyakit
BalasHapuswah untungnya penyakit2 flu binatang sudah berakhir sekarang ini
BalasHapusMakin sering berkunjung ke situs ini, makin kaya pengetahuan dan wawasan saya. Terima kasih banyak yang bro anda memang baik hati.
BalasHapusterimakasih atas informasinya ya..salam sukses..saya akan sering berkunjung..
BalasHapus